Gemabisnis.com, JAKARTA – Total konsumsi minyak sawit di dalam negeri mengalami peningkatan menjadi 2.100.000 ton pada bulan Agustus 2025 dari sebelumnya 2.034.000 ton di bulan Juli 2025. Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Mukti Sardjono melalui keterangan persnya belum lama ini.
Menurut Mukti, peningkatan konsumsi terbesar terjadi pada produksi biodiesel yang naik menjadi 1.111.000 ton atau 5,71% dari bulan sebelumnya sebesar 1.051.000 ton. Konsumsi minyak sawit untuk kebutuhan pangan juga naik menjadi 806.000 ton di bulan Agustus 2025 dari 798.000 ton pada bulan sebelumnya atau naik sebesar 1,00%. Namun, konsumsi oleokimia turun -1,08% menjadi 183.000 ton dari 185.000 ton pada bulan sebelumnya.
Sementara itu, total ekspor produk sawit pada bulan Agustus turun menjadi 3.473.000 ton atau -1,81% dari ekspor bulan sebelumnya sebesar 3.537.000 ton. Penurunan ekspor terbesar terjadi pada CPO yang turun (-21,09%) menjadi 494.000 ton di bulan Agustus 2025 dari 626.000 ton di bulan Juli 2025, diikuti oleokimia yang turun (-0,46%) menjadi 436.000 ton pada bulan Agustus dari 438.000 ton di bulan sebelumnya. Sedangkan ekspor minyak sawit olahan mengalami kenaikan 1,56% di bulan Agustus 2025 menjadi 2.343.000 ton dari 2.307.000 ton di Juli 2025. Kenaikan ekspor lainnya juga terjadi pada olahan minyak inti sawit sebesar 21,34% menjadi 199.000 ton di bulan Agustus 2025 dari 164.000 ton di bulan sebelumnya.
Berdasarkan negara tujuannya, lanjut Mukti, penurunan ekspor pada bulan Agustus dari bulan sebelumnya antara lain ke India (-160.000 ton), Bangladesh (-76.000 ton), dan Pakistan (-48.000 ton). Sedangkan kenaikan ekspor terjadi untuk tujuan Malaysia (103.000 ton), China (101.000 ton), Afrika (40.000 ton), EU-27 (32.000 ton), Rusia (6.000 ton), dan USA (4.000 ton).
Nilai ekspor produk sawit bulan Agustus mengalami kenaikan dari US$ 3,690 miliar di bulan Juli menjadi US$ 3,819 miliar pada bulan Agustus atau naik sebesar 3,50%. Secara YoY sampai dengan bulan Agustus, nilai ekspor 2025 mencapai US$ 24,785 miliar lebih tinggi 42,88% dari ekspor tahun 2024 sebesar US$ 17,347 miliar. Peningkatan nilai ekspor yang terjadi karena harga rata-rata Januari-Agustus tahun 2025 sebesar US$ 1.204/ton Cif Rotterdam yang lebih tinggi dari rata-rata Januari-Agustus tahun 2024 sebesar US$ 1.009/ton Cif Rotterdam.
Di sisi lain produksi minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) Indonesia di bulan Agustus 2025 mencapai 5.062.000 ton, turun -1,00% dari bulan sebelumnya 5.113.000 ton. Produksi Minyak Inti Sawit (Palm Kernel Oil/PKO) di bulan Agustus juga turun menjadi 481.000 ton dari 493.000 ton.
Secara YoY sampai dengan bulan Agustus, produksi CPO dan PKO tahun 2025 mencapai 39.037.000 ton atau lebih tinggi sekitar 13,08% dari produksi tahun 2024 sebesar 34.522.000 ton.
Mukti menegaskan dengan stok awal bulan Agustus sebesar 2.568.000 ton, produksi CPO+PKO turun menjadi 5.542.000 ton, konsumsi dalam negeri naik menjadi 2.100.000 ton dan ekspor turun menjadi 3.473.000 ton, stok di akhir Agustus turun menjadi 2.543.000 ton. (YS)












