Gemabisnis.com, JAKARTA – Amerika Serikat (AS) tidak hanya menjadi negara raksasa industri tetapi juga raksasa pertanian di kancah perdagangan global. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya nilai ekspor produk pertanian negara Paman Sam itu yang pada tahun 2021 mencapai puncaknya senilai US$177 miliar.
Menurut laporan Kementerian Pertanian AS (US Department of Agriculture/USDA) yang diterima Gemabisnis.com kemarin, biji kedelai menjadi komoditas pertanian penghasil devisa ekspor terbesar selama tahun fiskal 2021 (Oktober-September) dengan nilai ekspor US$26,48 miliar, naik 48,4% dibandingkan US$17,84 miliar tahun fiskal 2020.
Belum lagi ekspor hasil industri pengolahan biji kedelai berupa soybean meal (ampas kedelai untuk pakan ternak) senilai US$5,63 miliar pada tahun fiskal 2021, naik 29,1% dibandingkan US$4,36 miliar pada tahun fiskal 2020. Juga ekspor minyak kedelai senilai US$836,6 juta selama tahun fiskal 2021, turun dibandingkan US$979,8 juta pada tahun fiskal 2020.
Ekspor komoditi pertanian AS yang juga cukup besar selama tahun fiskal 2021 adalah jagung dengan nilai US$17,47 miliar, naik sangat signifikan dibandingkan tahun fiskal 2020 yang hanya US$8,22 miliar. Selama tahun fiskal 2021 AS juga mengekspor antara lain gandum senilai US$7,23 miliar, daging sapi dan produk olahannya senilai US$9,69 miliar, daging babi dan produk olahannya senilai US$8,25 miliar, produk susu senilai US$7,31 miliar, kapas US$6,18 miliar, dan tree nuts US$8,84 miliar.
Sementara itu, Indonesia termasuk dalam 10 besar negara pengimpor produk pertanian AS dengan nilai impor pada tahun kalender 2021 sebesar US$2,93 miliar, naik sekitar 4% dibandingkan dengan nilai impor tahun kalender 2020 sebesar US$2,82 miliar.
Negara dengan nilai impor produk pertanian terbesar dari AS pada tahun kalender 2021 adalah China senilai US$32,98 miliar, naik 24,9% dibandingkan tahun kalender 2020 sebesar US$26,40 miliar. Di posisi kedua Mexico dengan nilai impor US$25,52 miliar, selanjutnya Kanada US$25,05 miliar, Jepang US$14,24 miliar, Korea Selatan US$9,38 miliar, Taiwan US$3,87 miliar, Filipina US$3,55 miliar, Vietnam US$3,48 miliar, Kolombia US$3,41 miliar. (YS)