Gemabisnis.com, JAKARTA – Malaysia akan mengeluarkan kebijakan baru yang melarang ekspor bahan baku (mineral) logam tanah jarang (rare earth) untuk mencegah eksploitasi dan kehilangan sumberdaya, kata Perdana Menteri Anwar Ibrahim, Senin (11/9) seperti dikutip kantor berita Reuters.
Menurut data the United States Geological Survey tahun 2019, Malaysia memiliki sebagian kecil dari cadangan tanah jarang dunia dengan perkiraan volume mencapai 30.000 ton. China merupakan negara dengan cadangan tanah jarang terbesar dengan perkiraan volume mencapai 44 juta ton.
Keputusan pemerintah Malaysia itu diambil di tengah upaya negara-negara di dunia untuk melakukan diversifikasi sumber tanah jarang yang selama ini didominasi China yang merupakan produsen terbesar mineral tanah jarang yang relatif langka dan dipergunakan secara luas dalam chip semikonduktor, kendaraan listrik dan peralatan militer.
Anwar mengatakan pemerintah Malaysia akan mendukung pengembangan industri tanah jarang di Malaysia dan kebijakan larangan ekspor itu akan menjamin perolehan manfaat sebesar-besarnya bagi negara. (YS)