Gemabisnis.com, JAKARTA–Perum BULOG tidak mendapatkan alokasi kuota impor gula kristal putih (GKP) untuk tahun 2023 ini. Walaupun begitu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang pangan ini akan menjalin kerjasama dengan produsen dan importir yang mendapatkan kuota impor agar bisa ikut menyalurkan komoditas itu ke masyarakat.
“Dalam Rakortas, BULOG tak dapat jatah impor GKP,” ujar Direktur Utama Perum BULOG Budi Waseso, di Jakarta, Kamis (02/02/2023).
Padahal, ungkapnya, menjelang datangnya bulan Ramadhan dan Idul Fitri, BULOG harus punya amunisi sekitar 100.000 ton GKP untuk membantu memenuhi kebutuhan masyarakat di seluruh Indonesia terhadap komoditas yang rasanya manis itu.
Sebagai solusinya, papar Budi Waseso, BULOG akan melakukan pendekatan dengan pihak-pihak yang punya alokasi impor GKP agar BULOG bisa ikut menyalurkan komoditas tersebut ke masyarakat. “Dengan solusi itu, kita bisa ikut serta dalam menstabilkan pasokan dan harga gula,” katanya.
Seperti diketahui, untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, pemerintah memutuskan tahun 2023 ini akan mengimpor 4.641.000 ton. Volume impor ini terinci atas 991.000 ton gula kristal putih (GKP) untuk konsumsi, gula kristal rafinasi (GKR) untuk industri makanan dan minuman sebanyak 3,6 juta ton, serta 50.000 ton lagi gula untuk kebutuhan khusus. (HN)