Gemabisnis.com, JAKARTA- Total nilai ekspor selama bulan Januari 2022 mengalami kenaikan cukup signifikan selama bulan Januari 2022 sebesar 25,31% year-on-year menjadi US$19,16 miliar dibandingkan US$15,29 miliar pada bulan Januari 2021, demikian data ekspor yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Selasa (15/2).
Kendati demikian, ekspor bulan Januari 2022 mengalami penurunan sebesar 14,29% jika dibandingkan dengan nilai ekspor bulan Desember 2021 yang mencapai US$22,36 miliar.
Menurut data BPS tersebut, nilai ekspor produk nonmigas selama bulan Januari mencapai US$18,26 miliar, naik 26,74% jika dibandingkan dengan nilai ekspor nonmigas bulan Januari 2021 yang mencapai US$14,41 miliar, namun turun 14,12% jika dibandingkan dengan nilai ekspor nonmigas bulan Desember 2021 yang mencapai US$21,27 miliar.
Eskpor nonmigas hasil industri pengolahan selama Januari 2022 naik 31,16% jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2021, demikian juga dengan ekspor hasil pertanian meningkat 11,54% dan ekspor hasil tambang dan lainnya naik 3,87% year-on-year.
Berdasarkan negara tujuan ekspor, nilai ekspor terbesar selama bulan Januari 2022 terjadi ke China senilai US$3,51 miliar, disusul ke Amerika Serikat US$2,56 miliar dan ke Jepang US$1,51 miliar. Sementara itu, ekspor ke negara-negara ASEAN dan Uni Eropa masing-masing mencapai US$3,34 miliar dan US$1,70 miliar.
Impor Naik
Sementara itu, total nilai ekspor selama bulan Januari 2022 mengalami kenaikan 36,77% year-on-year menjadi US$18,23 miliar dibandingkan US$13,33 miliar pada Januari 2021 lalu, namun mengalami penurunan sebesar 14,62% jika dibandingkan dengan total nilai impor bulan Desember 2021 yang mencapai US$21,35 miliar.
Nilai impor nonmigas selama Januari 2022 mengalami kenaikan sebesar 35,86% year-on-year menjadi US$16,00 miliar jika dibandingkan dengan US$11,78 miliar pada Januari 2021, namun mengalami penurunan sebesar 10,97% jika dibandingkan nilai impor nonmigas bulan Desember 2021 yang mencapai US$17,97 miliar.
China menjadi sumber impor nonmigas terbesar bagi Indonesia selama bulan Januari 2022 dengan nilai US$5,85 miliar, disusul Jepang US$1,39 miliar dan Thailand US$0,93 miliar. Impor nonmigas dari negara-negara ASEAN mencapai US$2,75 miliar dan dari UE US$0,94 miliar.
Selama bulan Januari 2022 Indonesia mengalami surplus perdagangan US$0,93 miliar yang terutama berasal dari sektor nonmigas senilai US$2,26 miliar, sedangkan dari sektor migas masih mengalami defisit sebesar US$1,33 miliar. (YS)











