Gemabisnis.com, JAKARTA – Impor minyak kelapa sawit India pada bulan Juli diperkirakan melonjak capai level tertinggi dalam kurun waktu 10 bulan terakhir dipicu oleh penurunan harga cukup tajam bersamaan dengan kebijakan Indonesia untuk membuka keran ekspor minyak kelapa sawit lebih banyak, ungkap empat dealer komoditas kepada kantor berita Reuters.
Pembelian minyak sawit yang lebih banyak oleh India, importir minyak nabati terbesar di dunia, akan memberikan dukungan bagi harga minyak kelapa sawit Malaysia yang kini diperdagangkan pada kisaran harga yang mendekati level terendah setahun terakhir.
Impor minyak kelapa sawit India di bulan Juli diperkirakan mencapai 700.000 sampai 800.000 ton, tertinggi sejak bulan September 2021, kata para dealer.
“Minyak kelapa sawit menjadi sangat atraktif bagi pembeli India setelah merosotnya harga akhir-akhir ini,” kata salah satu dealer, Sandeep Bajoria, kepala eksekutif broker dan konsultan minyak nabati Sunvin Group.
Harga kontrak minyak kelapa sawit berjangka Malaysia turun 10% pada Rabu hampir mencapai angka terendah dalam satu tahun dipicu oleh adanya kekhawatiran meningkatnya stok dan penjualan besar-besaran secara obral karena khawatir permintaan akan merosot akibat potensi resesi global.
Para pembeli India telah meneken kontrak pembelian hampir 250.000 ton minyak kelapa sawit untuk pengapalan segera minggu lalu, namun terjadinya penurunan harga minggu ini telah membingungkan banyak pembeli dan mereka menanti harga kembali stabil, kata dealer lainnya yang berbasis di New Delhi yang bekerja untuk perusahaan dagang global.
India membeli minyak kelapa sawit terutama dari Indonesia, Malaysia dan Thailand, sedangkan minyak kedelai diimpor dari Argentina, Brazil, dan AS. India juga mengimpor minyak biji bunga matahari dari Ukraina dan Rusia.
Diskon harga minyak kelapa sawit semakin melebar terhadap harga minyak nabati pesaing lainnya dan minyak kelapa sawit kembali menjadi kompetitif, kata seorang dealer perusahaan dagang global yang berbasis di Mumbai.
Crude Palm Oil (CPO) di India (cost insurance and freight/CIF) ditawarkan dengan harga sekitar US$1.100/ton untuk pengapalan bulan Juli sedangkan minyak mentah kedelai ditawarkan pada harga CIF US$1.360/ton.
Minyak mentah biji bunga matahari ditawararkan dengan harga CIF sekitar US$1.675/ton, kata para dealer.
Dalam beberapa bulan ke lalu impor minyak kelapa sawit anjlok akibat pasokan yang tidak memadai, namun Indonesia kini telah memasok minyak kelapa sawit dalam jumlah yang memadai, kata seorang dealer yang berbasis di Mumbai.
Indonesia telah meningkatkan kuota ekspor minyak kelapa sawit untuk mengurangi inventori minyak kelapa sawit yang terus meningkat dan hingga Senin kemarin telah menerbitkan total persetujuan ekspor 2,4 juta ton produk minyak kelapa sawit.
“Bahkan impor minyak kelapa sawit pada bulan Agustus dan September akan tetap kuat jika harga tetap berada di sekitar level saat ini,” tutur dealer berbasis di New Delhi. (YS)