Gemabisnis.com, JAKARTA – Bank Rakyat Indonesia (Persero) TBK (BRI) berhasil meraih laba bersih Rp 51,4 triliun selama tahun 2022, naik sangat signifikan dibandingkan dengan laba yang diraih tahun 2021 yang mencapai Rp 32,22 triliun, demikian diungkapkan Dirut BRI Sunarso kepada wartawan hari ini, Kamis (8/2).
Sunarso menyebutkan salah satu kunci keberhasilan dalam meraih kinerja perusahaan yang lebih baik itu tahun lalu adalah efisiensi perusahaan. Melalui program efisiensi tersebut BRI berhasil memperbaiki sejumlah rasio yang menjadi indikator perbaikan kinerja, yaitu Cost of Fund (bank) 1,87%, BOPO 69,10%, Cost of Efficiency Ration 48,16%, Cost to Income Ration 47,38% dan Cost of Credit 2,55%.
Selain efisiensi, lanjut Sunarso, masih ada dua kunci keberhasilan lainnya, yaitu Fee Based Income dan meningkatnya Recovery Rata. Fee Based Income naik 10,16% year-on-year (y-o-y)menjadi Rp18,80 triliun sehingga Fee-to-Income Ratio naik menjadi 11,37%, sedangkan untuk tahun 2022 BRI berhasil meraih Recovery Rate 59,12% sehingga pendapatan recovery meningkat 33,59% y-o-y.
Menurut Sunarso, selama tahun 2022 BRI berhasil melayani lebih dari 34 juta usaha mikro di seluruh Indonesia dan menyalurkan total kredit sebesar Rp1.139,08 triliun (tumbuh 13,92% y-o-y) dimana kredit yang disalurkan ke usaha menengah kecil dan mikro (UMKM) mencapai Rp965,30 triliun (tumbuh 84,74% y-o-y).
Seiring dengan terus membaiknya kinerja, aset BRI juga mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 11,19% y-o-y selama tahun 2022 menjadi Rp 1.865,64 triliun. Sementara itu, dana pihak ketiga yang dikelola BRI pada tahun 2022 mencapai Rp1.307,88 triliun, tumbuh 14,85% y-o-y. (YS)