Gemabisnis, JAKARTA–Perum BULOG yang akan memasuki usia ke-57 pada bulan Mei nanti ingin bertranformasi menjadi badan usaha milik negara yang mampu menjalankan fungsi rantai pasokan pangan yang bermanfaat bagi stabilitas, pasokan dan harga pangan.
“Tahun 2024 BULOG ingin bertransformasi menjadi badan negara yang dapat menjalanan fungsi stabilitas pangan dengan lebih baik,” ujar Dirut Perum BULOG Bayu Krisnamurthi dalam halal bi halal Perum BULOG dengan media di jakarta, Kamis (25/04/2024).
Untuk mencapai tujuan itu, Bayu menyatakan ada beberapa kegiatan atau program yang perlu dilakukan BULOG. Pertama, perlunya program stabilisasi pangan jangka panjang.
“Program stabilisasi pangan bukan hanya dilakukan untuk jangka pendek saja, tetapi harus punya perencanaan dan visi jangka panjang,” ucapnya.
Sementara program kedua, adanya jaringan sosial pangan. Bayu menyebutkan salah satu kebijakan yang masuk dalam jaringan sosial pangan adalah bansos pangan. ”Di negara maju pun, ada mekanisme untuk menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakat yang kurang beruntung,” kata Bayu.
Selain itu, agar stabilitas, pasokan dan harga pangan terjamin, diperlukan usaha sistematis mendukung petani untuk produksi pangan. “Tentu kementan dengan program-progtamnya sudah ada dan itu harus didukung. Namun tetap kewajiban kita untuk tingkatkan lagi program yang mendekatkan kita dengan petani,” ucap Bayu.
Untuk membantu petani, Bayu mengatakan bahwa BULOG telah memiliki program mitra tani, dimana BULOG memberikan bantuan yang diperlukan petani dalam kegiatan produksinya.” Hasil panen mereka bisa dijual ke Bulog atau pihak lain,” jelasnya. Selain itu, ada juga program jemput gabah/beras maupun jagung.
Melalui program kemitraan dengan petani, selain bertujuan meningkatkan produksi, BULOG juga dapat mengetahui berapa besarnya biaya riil yang dikeluarkan petani dalam kegiatan produksi pangannya.
“Dengan begitu, kita bisa mengetahui dengan jelas besaran biaya yang dikeluarkan petani sehingga kita bisa menerapkan kebijakan yang baik,” kata Bayu.
Kegiatan tranformasi Perum BULOG itu, yang juga diikuti dengan kegiatan modernisasi dan efisiensi, ungkap Bayu, akan berlangsung selama lima tahun ke depan.
Dalam kesempatan itu, Bayu juga menjelaskan kalau hingga hari ini Perum BULOG telah melakukan penyerapan beras di dalam negeri sebanyak 630.000 ton setara gabah atau 329.000 ton beras.
Dengan tambahan itu, maka stok beras yang ada di gudang-gudang BULOG saat ini mencapai 1,457 juta ton.
Sedangkan kontrak impor beras yang dilakukan secara B to B dan telah ditenderkan saat ini mencapai 1,2 juta ton. Sedangkan impor beras yang dilakukan secara B to B adalah dari Thailand sebanyak 50.000 ton dan dengan Kamboja sebanyak 22.500 ton. beras impor itu akan masuk setelah musim panen raya selesai.
Bayu optimis dengan stok dan penyerapan yang ada , BULOG akan mampu menjaga pemenuhan kebutuhan beras rakyat Indonesia hingga akhir tahun. Bn