Gemabisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo meninjau penyaluran program Bantuan Pangan (Banpang) beras pemerintah melalui BULOG sekaligus memantau stok beras di Kompleks Pergudangan BULOG Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur. Turut hadir dalam pemantauan kegiatan tersebut Kepala Badan Pangan Nasional (BAPANAS), Arief Prasetyo Adi dan Direktur Utama Perum BULOG, Wahyu Suparyono.
Presiden memantau dan memastikan kembali kelancaran penyaluran program Banpang Beras 10 kilogram di Tahap 3 alokasi Oktober 2024 masih berjalan dengan baik distribusinya dan sekaligus mengecek ketersediaan stok beras yang dikelola oleh BULOG. Dalam kunjungannya di Gudang BULOG, Presiden menyerahkan Bantuan Pangan (Banpang) Cadangan Beras Pemerintah Tahap 3 alokasi Oktober kepada Keluarga Penerima Manfaat sebanyak 300 KPM yang hadir dari total 592 KPM di Kelurahan Tanah Grogot.
Dalam sambutannya Presiden menyapa warga dan memastikan warga Keluarga Penerima Manfaat sudah menerima bantuan pangan beras. ”Ibu-ibu sudah menerima beras 10 kilogram ya untuk alokasi Oktober ya, nanti setelah itu masuk penyaluran alokasi Desember ya,” seperti dikutip siaran pers Perum BULOG, Kamis (26/9).
Warga juga menyuarakan kepada Presiden untuk dilanjutkan penyaluran bantuan pangan ini, “Nanti kalau ketemu Presiden terpilih Pak Probowo, disampaikan pak minta dilanjutkan pak gitu, karna saya nanti tanggal 20 Oktober itu sudah purna tugas, sudah pensiun,” ujar Jokowi.
“Kita memulai memberikan bantuan pangan beras 10 kilogram untuk alokasi Oktober, dimulai dari Kabupaten Paser tadi sudah diterima oleh KPM dan Kabupaten serta Provinsi lainnya juga segera dimulai.”
Pada kesempatan itu Kepala BAPANAS, Arief Prasetyo Adi menyampaikan, bahwa program Banpang beras juga ikut mendukung upaya pemerintah dalam menjaga kesejahteraan petani dalam negeri. Ini dikarenakan BULOG ditugaskan untuk melakukan penyerapan beras yang berasal dari hasil petani lokal.
“Pemerintah selama ini konsisten menjaga kesejahteraan petani dalam negeri. Badan Pangan Nasional bersama BULOG membantu penyerapan produksi beras hasil petani kita yang kemudian kita salurkan ke berbagai program intervensi, termasuk bantuan pangan beras seperti hari ini,” terang Arief.
Realisasi penyerapan beras dalam negeri oleh BULOG terus meningkat sejak tahun 2022. “Grafiknya itu di 2022 capai 994.000 ton. Lalu 2023 berhasil sampai 1 juta ton. Nah di tahun ini sampai minggu ketiga September sudah 908.000 ton, sehingga kita bisa optimis di akhir 2024 nanti, penyerapan Bulog bisa terus meningkat,” tegas Arief.
Sementara itu, Direktur Utama Perum BULOG, Wahyu Suparyono juga menyampaikan bahwa BULOG kini sedang dan akan terus melakukan pengadaan dalam negeri sebanyak 600.000 ton.
“Mudah-mudahan minta doanya untuk penyangga seluruh Indonesia bisa kita peroleh dengan harga yang sesuai dengan kebutuhan, termasuk Beras PSO dan Komersial. Dengan harga patokan HPP kita Rp.11.000/kg Beras PSO, tentu saya minta fleksibilitas tapi terus pengadaan ini kita lakukan walaupun beras-beras komersial,” tuturnys.
Dalam kesempatan itu, Dirut BULOG Suparyono menyatakan harapannya agar Bapak Kepala Badan Pangan Nasional memberikan arahan dan sekaligus memberikan fleksibiltas selama periode-periode tertentu, supaya BULOG bisa mengajak Perpadi, HKTI dan KTNA dan asosiasi lainnya bersama-sama berkontribusi dalam penguatan stok dengan harga yang bagus, baik ditingkat petani maupun penggilingan. (YS)