Gemabisnis.com, JAKARTA – Rusia menjadi pemasok batubara terbesar ketiga bagi India pada bulan Juli 2022 dimana impornya meningkat lebih dari 20% dibandingkan dengan impor bulan Juni mencapai angka tertinggi sebesar 2,06 juta ton, demikian data yang dikeluarkan sebuah perusahaan konsultan India, Coalmint seperti dikutip www.mining.com Kamis (11/8).
Rusia secara histories telah menjadi pemasok batubara terbesar keenam bagi India setelah Indonesia, Afrika Selatan, Australia dan Amerika Serikat dengan Mozambik dan Kolombia silih berganti menjadi pemasok terbesar kelima.
India mengharapkan persetujuan bank sentralnya belum lama ini yang membolehkan pembayaran komoditas menggunakan mata uang rupee India mampu memberikan rangsangan bagi perdagangan bilateralnya dengan Rusia. Impor India dari Rusia melonjak hampir lima kali lipat mencapai lebih dari US$15 miliar sejak Rusia menginvasi Ukraina.
India yang merupakan negara produsen, importir dan konsumen terbesar kedua di dunia secara historis lebih banyak mengimpor kokas (coking coal) –digunakan terutama dalam proses produksi baja–dari Rusia, dimana Australia menjadi salah satu pemasok utama.
Namun demikian, diskon tajam yang ditawarkan pemasok Rusia kepada konsumen India dalam beberapa bulan terakhir telah memberikan insentif untuk membeli lebih banyak batubara thermal — terutama digunakan oleh pembangkit listrik– lebih-lebih setelah harga batubara dunia mendekati rekor tertinggi akibat sanksi barat yang mencekik perdagangan tradisional.
Menurut data Coalmint, impor batubara thermal India dari Rusia melonjak 70,3% bulan Juli dibandingkan dengan Juni mencapai angka tertinggi 1,29 juta ton, sedangkan impor kokas meningkat lebih dari duapertiganya menjadi lebih dari 280.000 ton.
Pada bulan Juli Indonesia menjadi pemasok terbesar batubara ke India sedangkan Afrika Selatan memasok sedikit lebih tinggi dari Rusia. Impor batubara India yang lebih banyak dilakukan dari Rusia terutama dipicu oleh produsen semen dan industri baja, kata dua pedagang India.
Secara keseluruhan impor batubara India termasuk pengapalan antrasit dan batubara PCI hampir 10% lebih rendah di bulan Juli menjadi 23,8 juta ton jika dibandingkan dengan impor tertinggi di bulan Juni yang mencapai 26,29 juta ton, demikian data yang dilansir Coalmint. (YS)