Gemabisnis.com, JAKARTA – Setelah sempat mencatat volume ekspor tertinggi pada bulan Juni 2022 sebesar 36.734 ton, ekspor karet Sumatera Utara (Sumut) pada bulan Juli 2022 mengalami penurunan yang signifikan menjadi 31.297 ton atau turun 14,8% dibandingkan ekpsor bulan Juni, demikian disampaikan Sekretaris Eksekuif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (GAPKINDO) Sumut Edy Irwansyah melalui siaran persnya hari ini (jumat, 12/8).
Namun, kata Edy, bila dilihat total volume ekspor periode Januari-Juli 2022 sebesar 220.903 ton, masih terdapat kenaikan tipis sebesar 1,13 % dibandingkan periode yang sama tahun 2021.
Menurut Edy, penurunan volume ekspor tersebut lebih dipengaruhi adanya pengurangan penjualan dari produsen karet remah (crumb rubber) yang terpaksa melakukan pengurangan penjualan karena harga yang kurang sesuai dari buyer.
Harga rata-rata harga TSR-20 FOB Singapora di Singapore Exchange (SGX) pada bulan Juni adalah US$1,6392/kg; sedangkan rata-rata pada bulan Juli menurun menjadi US$1,5872/kg.
Edy mengatakan selama bulan Juli 2022 terdapat 32 negara tujuan ekspor karet Indonesia. Adapun 5 negara tujuan ekspor utama karet Sumut adalah : 1) Jepang (32,4%), 2) Brazil (12,2%), 3) USA (10,9%), 4) China (6,9%), dan 5) Turki (5,0%). (YS)