• Home
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan
  • Kode Etik
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
Senin, Juni 16, 2025
GemaBisnis.com - Bersama Membangun Bangsa
  • Home
  • Hot News
  • Bursa Komoditi
  • Energi & Pertambangan
  • Kehutanan & Lingkungan
  • Perkebunan
  • Peternakan
  • Lainnya
    • Perikanan
    • Pangan
    • Hortikultura
    • Manufaktur
    • Opini
    • Umum
    • Ekbis
    • Profil
No Result
View All Result
  • Home
  • Hot News
  • Bursa Komoditi
  • Energi & Pertambangan
  • Kehutanan & Lingkungan
  • Perkebunan
  • Peternakan
  • Lainnya
    • Perikanan
    • Pangan
    • Hortikultura
    • Manufaktur
    • Opini
    • Umum
    • Ekbis
    • Profil
No Result
View All Result
GemaBisnis.com - Bersama Membangun Bangsa
No Result
View All Result

Rusia Tidak Akan Menjual Komoditas Energinya dengan Harga Yang Dipatok

Admin by Admin
Desember 22, 2022
0
Dubes Lyudmila: Impor Minyak Sawit Rusia Bakal Tembus 1 Juta Ton Tahun Ini

Foto: Gemabisnis.com

0
SHARES
1
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Gemabisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Rusia menyatakan bahwa negaranya tidak akan menjual produk energinya (terutama gas alam dan minyak bumi) apabila menggunakan harga yang dipatok/dibatasi seperti dilakukan negara-negara Uni Eropa yang telah menetapkan batas atas harga minyak mentah Rusia US$60/barrel, demikian diungkapkan Duta Besar Republik Federasi Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva kepada Gemabisnis.com, Rabu (21/12) di Jakarta.

Lyudmila mengatakan Rusia tidak dalam posisi mengemis-ngemis untuk menjual komoditas energinya ke negara-negara Eropa karena sebetulnya yang sangat membutuhkan komoditas energi Rusia tersebut adalah negara-negara Eropa sendiri, namun ironisnya justru negara Eropa itu yang ingin memaksakan aturan penjualan komoditas itu kepada Rusia.

“Kami (Rusia) tidak akan menjual komoditas energi kami ke negara-negara yang menerapkan ketentuan batas atas harga tersebut. Sebab, praktek tersebut seperti seseorang yang bangkrut datang ke sebuah toko, lalu dia memaksa pemilik toko untuk menjual barangnya kepada dia dengan harga yang dia tentukan. Siapa yang mau menjual barang dengan persyaratan seperti itu,” tutur Lyudmila.

BacaJuga

Komunikasi Lebih dari Berbicara: Yayasan Pusaka Hadirkan Transformasi Komunikasi untuk Karyawan KAI

Balai Kemenperin Olah Limbah Daun Nanas Jadi Bahan Baku Industri

Sebagaimana diketahui belum lama ini negara-negara Eropa yang dimotori Uni Eropa telah menetapkan batas atas harga minyak mentah Rusia di level US$60/barrel sebagai sanksi bagi negara Beruang Putih itu atas tuduhan invasinya ke Ukraina yang dilakukan sejak 24 Februari 2022 lalu. Rusia sendiri membantah tuduhan invasi tersebut dan menamakan serangan ke Ukraina itu sebagai Operasi Militer Khusus untuk menyelamatkan peduduk di wilayah Timur Ukraina yang secara kultur memang lebih dekat dengan Rusia.

Menurut Lyudmila, apa yang diterapkan negara-negara Eropa khususnya negara-negara anggota Uni Eropa telah melanggar aturan dan norma perdagangan global dan pasar bebas yang selama ini berlaku. Karena itu, Rusia tidak akan tunduk kepada aturan yang ditetapkan secara sepihak oleh negara-negara Barat guna memperlemah perekonomian Rusia.

Lyudmila menegaskan bahwa sanksi yang diterapkan negara-negara Barat tersebut jelas sekali tidak ada legitimasinya karena semuanya melanggar peraturan yang berlaku secara internasional termasuk melanggar aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

“Tujuan mereka adalah menghancurkan ekonomi Rusia. Tapi faktanya ekonomi Rusia tidak hancur dan tetap berjalan baik-baik saja. Ekonomi Rusia sangat stabil. Pertumbuhan ekonomi memang mengalami penurunan tapi hanya 1% saja, nyaris tidak banyak artinya. Kami tidak mengalami kelangkaan makanan, energi dan kebutuhan lainnya karena kami memang meproduksi sendiri semua kebutuhan kami. Toko-toko penuh dengan produk kebutuhan masyarakat. Kami sudah sejak lama memiliki ketahanan pangan yang kuat dan berswasembada,” tegas Lyudmila.

Lyudmila mengakui kalau harga bahan pangan dan energi di Rusia memang mengalami kenaikan akhir-akhir ini, namun kenaikannya tidak banyak dan harganya masih jauh lebih murah dari negara-negara lainnya di dunia. “Kehidupan masyarakat Rusia memang menjadi sedikit kurang nyaman akibat penerapan sanksi negara-negara Barat itu, misalnya mereka menjadi tidak bisa bepergian ke luar negeri, khususnya ke negara-negara yang menerapkan sanksi,” pungkasnya. (YS)

Previous Post

Harga TBS di Sumut Turun 0,5% ke Level Rp 2.599,68/kg untuk Periode 14-20 Desember 2022

Next Post

KADI Mulai Sunset Review Pengenaan BMAD Produk Tinplate Asal RRT, Korea Selatan dan Taiwan

Admin

Admin

Related Posts

Ika Sastrosoebtoro sedang mengadakan sharing session dengan Divisi SDM dan Umum Yayasan Pustaka PT KAI (Persero)
Ekbis

Komunikasi Lebih dari Berbicara: Yayasan Pusaka Hadirkan Transformasi Komunikasi untuk Karyawan KAI

by Admin
Juni 4, 2025
0

GEMA BISNIS, Bandung – Yayasan Pusaka PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyelenggarakan sesi berbagi inspiratif bertajuk “Check Your Communication Capability,”...

Read more
Balai Kemenperin Olah Limbah Daun Nanas Jadi Bahan Baku Industri

Balai Kemenperin Olah Limbah Daun Nanas Jadi Bahan Baku Industri

Mei 25, 2025
Oleh-oleh Menperin dari Forum BRICS, RI-Brasil Sepakat Kembangkan Bioenergi hingga Industri Dirgantara

Oleh-oleh Menperin dari Forum BRICS, RI-Brasil Sepakat Kembangkan Bioenergi hingga Industri Dirgantara

Mei 23, 2025
RI Gabung BRICS, Menperin Tegaskan Dampak Positif Bagi Industri Manufaktur

RI Gabung BRICS, Menperin Tegaskan Dampak Positif Bagi Industri Manufaktur

Mei 20, 2025
Wamenperin: Inovasi Industri Jadi Kunci Kopi Indonesia Mendunia

Wamenperin: Inovasi Industri Jadi Kunci Kopi Indonesia Mendunia

Mei 19, 2025
Next Post
KADI Mulai Sunset Review Pengenaan BMAD Produk Tinplate Asal RRT, Korea Selatan dan Taiwan

KADI Mulai Sunset Review Pengenaan BMAD Produk Tinplate Asal RRT, Korea Selatan dan Taiwan

BERITA TERBARU

Kemenperin Percepat Digitalisasi Industri Hilir Kelapa Sawit

Kemenperin Percepat Digitalisasi Industri Hilir Kelapa Sawit

Juni 13, 2025
GAPKI Usulkan Pembentukan Pelaksana Harian Komite ISPO

GAPKI Usulkan Pembentukan Pelaksana Harian Komite ISPO

Juni 5, 2025
Pemerintah Dorong Sertifikasi ISPO Hulu-Hilir untuk Keberlanjutan Kelapa Sawit

Pemerintah Dorong Sertifikasi ISPO Hulu-Hilir untuk Keberlanjutan Kelapa Sawit

Juni 5, 2025
Kontrak Kerja Sama WK Akia, Beluga, dan Bengara Ditandatangani

Tanggapan Kementerian ESDM Terkait Kebijakan Diskon Tarif Listrik Periode Juni-Juli 2025

Juni 4, 2025
Perum BULOG Tegaskan Komitmen sebagai Offtaker Petani

Perum BULOG Tegaskan Komitmen sebagai Offtaker Petani

Juni 4, 2025
Ika Sastrosoebtoro sedang mengadakan sharing session dengan Divisi SDM dan Umum Yayasan Pustaka PT KAI (Persero)

Komunikasi Lebih dari Berbicara: Yayasan Pusaka Hadirkan Transformasi Komunikasi untuk Karyawan KAI

Juni 4, 2025
GemaBisnis.com - Bersama Membangun Bangsa

Gemabisnis.com adalah sebuah paltform informasi, investasi dan data yang berfokus pada bidang ekonomi dan bisnis, khususnya pasar komoditi di Indonesia dan global.

Follow Us

Kategori Populer

  • Bursa Komoditi
  • Ekbis
  • Energi & Pertambangan
  • Hortikultura
  • Hot News
  • Kehutanan & Lingkungan Hidup
  • Manufaktur
  • Opini
  • Pangan
  • Perikanan
  • Perkebunan
  • Peternakan
  • Profil
  • Umum
  • Uncategorized
  • Wisata

Berita Terbaru

Kemenperin Percepat Digitalisasi Industri Hilir Kelapa Sawit

Kemenperin Percepat Digitalisasi Industri Hilir Kelapa Sawit

Juni 13, 2025
GAPKI Usulkan Pembentukan Pelaksana Harian Komite ISPO

GAPKI Usulkan Pembentukan Pelaksana Harian Komite ISPO

Juni 5, 2025
  • Home
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan
  • Kode Etik
  • Disclaimer
  • Privacy Policy

Copyright © 2021 www.gemabisnis.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Hot News
  • Bursa Komoditi
  • Energi & Pertambangan
  • Kehutanan & Lingkungan Hidup
  • Perkebunan
  • Peternakan
  • Perikanan
  • Pangan
  • Hortikultura
  • Manufaktur
  • Opini
  • Umum
  • Ekbis
  • Profil

Copyright © 2021 www.gemabisnis.com