Gemabisnis.com, JAKARTA—Vietnam menargetkan total ekspor kayu sebesar US$ 20 miliar pada tahun 2025, meningkat lebih dari US$ 9 miliar dibandingkan tahun ini.
Tujuannya adalah untuk mengembangkan industri pengolahan kayu yang berkelanjutan dan efisien untuk tahun 2021-2030. Proyek ini telah disetujui oleh Wakil Perdana Menteri Lê Văn Thành pada 10 Maret lalu.
kantor berita vietnamnews.vn, Rabu (23/03/202) menyebutkan pemerintah Hanoi juga menargetkan total nilai ekspor kayu dan hasil hutan sebesar US$ 25 miliar pada tahun 2030.
Nilai kayu dan produk kayu untuk konsumsi domestik akan mencapai US$ 5 miliar pada tahun 2025 dan lebih dari US$ 6 miliar pada tahun 2030.
Menurut proyek tersebut, lebih dari 80 % perusahaan pengolahan dan pelestarian kayu akan memiliki teknologi produksi yang maju dan semua kayu dan produk kayu untuk ekspor dan konsumsi domestik akan dibuat dari bahan baku kayu yang legal.
Pada tahun 2030, industri pengolahan kayu dalam negeri akan menjadi sektor ekonomi yang penting dan membangun serta mengembangkan merek terkemuka untuk produk kayu Vietnam di pasar domestik dan ekspor.
Vietnam berusaha untuk menjadi salah satu negara terkemuka dalam produksi, pemrosesan, dan ekspor kayu dan produk kayu dunia.
Tugas lain dari proyek ini adalah mengembangkan infrastruktur dan memperluas skala produksi. Secara khusus, industri akan membentuk lima kawasan kehutanan dengan aplikasi teknologi tinggi untuk menarik investasi dari perusahaan pengolahan kayu dan perusahaan yang memproduksi bahan penolong.
Vietnam akan membangun pusat pameran furnitur internasional dan mendorong pengembangan pusat penelitian untuk merancang produk kayu sesuai kebutuhan konsumen.
Tugas lainnya adalah mengembangkan produk dengan nilai tambah, permintaan yang tinggi dan stabil serta keunggulan kompetitif di pasar. Produksi yang diprioritaskan meliputi furnitur, furnitur outdoor, dan produk papan kayu buatan.
AS, Jepang, Republik Korea, Uni Eropa, dan China diidentifikasi sebagai pasar utama untuk produk kayu Vietnam, sementara perusahaan pengolahan kayu didorong untuk menggunakan merek dagang “Go Viet” (kayu Vietnam) dan memanfaatkan e-commerce dan aplikasi teknologi lainnya.
Sektor kehutanan akan berinovasi untuk mencapai tujuan tersebut, dengan fokus pada pelatihan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi untuk mengakses teknologi modern dan menciptakan terobosan dalam penelitian, seleksi, pemuliaan dan produksi, bioteknologi dan penerapan teknologi tinggi.
Pada saat yang sama, proyek pemerintah ini akan menata kembali area produksi terkonsentrasi yang terkait dengan zona pemrosesan hasil hutan dan layanan komersial untuk mengurangi biaya transportasi dan meningkatkan nilai produk kayu.
Sektor ini juga akan memperkuat kegiatan penelitian dan prakiraan serta kapasitas informasi pasar. Ini akan meningkatkan investasi asing langsung dan secara aktif berpartisipasi dalam rantai pasokan global produk kehutanan. (NF)