Gemabisnis.com, JAKARTA – Volume ekspor karet alam Sumatera Utara (Sumut) untuk bulan Oktober 2024 tercatat sebesar 25.221 ton, mengalami penurunan 3,14% dibandingkan bulan September 2024, yang tercatat sebesar 26.042 ton. Meskipun mengalami penurunan, jika dibandingkan dengan Oktober 2023 yang tercatat hanya 22.637 ton, ekspor pada bulan Oktober 2024 menunjukkan pertumbuhan 11,4% (YoY).
Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (GAPKINDO) Sumut Edy Irwansyah mengatakan secara bulanan, volume ekspor Oktober 2024 mencatatkan penurunan, namun angka ini masih lebih baik dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu. Penurunan 3,14% pada Oktober dibandingkan dengan September ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk permintaan dari pabrik ban yang kembali melemah, serta adanya sedikit penundaan dalam pengiriman.
Edy mengatakan meskipun ada penurunan volume ekspor, pasar karet alam Sumut masih menunjukkan potensi untuk tumbuh. Pasokan karet alam diperkirakan akan sulit meningkat signifikan hingga akhir tahun, akibat dampak cuaca buruk yang melanda beberapa daerah penghasil karet di Sumut. Hal ini menghambat pasokan dalam beberapa bulan terakhir.
Menurut Edy, negara tujuan ekspor utama karet alam Sumut masih tersebar luas di pasar tradisional. Khusus untuk pasar Eropa, ada 12 negara tujuan ekspor pada bulan Oktober 2024, termasuk Finlandia, Yunani, Serbia, Slovenia, Rumania, Turki, Polandia, Jerman, Prancis, Italia, Luksemburg, dan Spanyol, tercatat mencakup sekitar 13,53% dari total ekspor Sumut. Ada peningkatan dibandingkan dengan bulan sebelumnya, di mana ekspor ke Eropa September 2024 tercatat 10,14%, mencerminkan pentingnya pasar Eropa yang stabil meskipun ada tantangan global yang mempengaruhi sektor karet.
Lima besar negara tujuan ekspor karet alam Sumut pada bulan Oktober 2024 adalah Jepang (29,4%), USA (15,1%), India (11,3%), China (9,3%), dan Brasil (6,6%), yang secara kolektif menyumbang lebih dari 71% dari total ekspor Sumut. Kinerja ekspor ke Jepang dan USA tetap solid meskipun ada fluktuasi permintaan global terhadap karet alam.
Harga rata-rata karet alam SICOM-TSR20 pada Oktober 2024 tercatat sebesar US$199,63 sen/kg. Pada tanggal 8 November 2024, harga penutupan berada di US$196,7 sen/kg. Meskipun terjadi sedikit penurunan harga, karet alam Sumut tetap menawarkan daya saing yang kuat di pasar global.
Untuk sektor domestik, tambah Edy, produksi kebun karet di Sumut menunjukkan adanya indikasi membaiknya stabilitas produksi. Sekitar 3 bulan belakangan ini, petani karet mulai kembali menderes pohon karetnya yang selama ini ditinggalkan karena harga yang sebelumnya rendah, seiring dengan adanya perbaikan harga karet yang semakin meningkat.
Meski tantangan di pasar global dan cuaca buruk membayangi pasokan, sektor karet alam Sumut tetap memiliki prospek yang baik di akhir tahun ini, terutama dengan adanya pemulihan harga dan stabilitas di sektor produksi. Kinerja ekspor karet alam Sumut diharapkan akan terus meningkat seiring dengan stabilnya permintaan dari sektor otomotif dan industri ban global. (YS)