Gemabisnis.com, JAKARTA – Setelah berhasil mendatangkan 20.000 ton daging kerbau asal India hingga akhir Maret lalu, Perum Bulog akan kembali mendatangkan 36.000 ton daging kerbau India hingga Lebaran, demikian disampaikan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso di sela-sela kegiatannya memantau secara langsung kedatangan daging impor di Terminal Mustika Alam Lestari, Tanjung Priok hari ini.
Dirut Perum Bulog Budi Waseso turun langsung memantau kedatangan daging impor guna memastikan percepatan masuknya cadangan stok daging nasional dalam rangka mencukupi kebutuhan dalam negeri khususnya saat Ramadhan dan perayaan Idul Fitri.
Budi Waseso mengatakan BULOG akan melakasanakan penugasan yang diberikan oleh Pemerintah secara maksimal dan telah melakukan upaya percepatan masuknya cadangan stok daging nasional guna mencukupi kebutuhan dalam negeri. Untuk kontrak impor daging kerbau tahap pertama sebanyak 20.000 ton sudah masuk semua pada akhir Maret 2022 dan langsung dilanjutkan dengan tahap kedua yang diperkirakan hingga lebaran nanti akan tiba sebanyak 36.000 ton.
Pemerintah memberikan penugasan kepada Perum BULOG untuk mengimpor daging kerbau beku sebanyak 100.000 ton pada tahun 2022 ini sebagai alternatif pilihan bagi konsumen dalam memenuhi ketersediaan akan daging serta menjaga stabilisasi harga daging di tingkat konsumen, khususnya pada momen Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 2022.
“Kedatangan stok daging impor oleh BULOG ini sangat dibutuhkan guna menjawab persoalan ketersediaan daging yang mengalami trend kenaikan permintaan saat Ramadhan dan menjelang Idul Fitri, untuk itu saya memantau langsung kedatangan daging impor oleh BULOG ini dan saya juga minta untuk bisa langsung didistribusikan dan diprioritaskan untuk konsumen langsung,” kata Budi Waseso.
Stok daging kerbau beku yang dikuasai BULOG saat ini diharapkan dapat membantu mengatasi kebutuhan lonjakan permintaan daging beku sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
“Kami sudah melakukan pengaturan dan percepatan semaksimal mungkin untuk proses kedatangan stok daging impor ini, selanjutnya dengan sarana cold storage dan jaringan infrastruktur yang dimiliki BULOG stok ini sudah langsung disitribusikan ke seluruh Indonesia. Di masing-masing wilayah yang sudah menerima daging tersebut juga sudah dilakukan Operasi Pasar daging kerbau beku agar masyarakat mendapatkan langsung dengan harga terjangkau,” tambah Budi Waseso.
Dalam rangka mempercepat kegiatan distribusinya BULOG telah bekerja sama dengan sejumlah jaringan ritel modern mengingat distribusi daging beku ini membutuhkan “rantai beku” dan akan terus memperluas kerjasama tersebut. (YS)