Gemabisnis.com, Jakarta, 20/01/2022 Volume ekspor biodiesel dari minyak sawit mengalami kenaikan signifikan selama tahun 2021 kendati masih dibayangi pandemi COVID-19. Selama period Januari-Nopember 2021 saja volume ekspor biodiesel sudah mencapai 88.096 kl, padahal sepanjang tahun 2020 saja ekspornya hanya mencapai 27.774 kl.
Data yang diperoleh Gemabinsis dari Asosiasi Produsen Biofuels Indonesia (APROBI) menyebutkan, hampir setiap bulan selama Januari-Nopember tahun 2021 Indonesia mengirimkan biodiesel ke pasar ekspor kecuali di bulan Januari dan Februari.
Volume ekspor tertinggi terjadi pada bulan Agustus dengan volume hampir 31.000 kl, naik dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 20.919 kl. Ekspor biodiesel minyak sawit Indonesia mengalami fluktuasi tajam dari tahun ke tahun seiring dengan berbagai kebijakan negara tujuan ekspor yang sering menerapkan kebijakan diskriminatif terhadap produk biodiesel minyak sawit Indonesia.
Menurut Catatan APROBI, pada tahun 2011 hingga 2014 volume ekspor biodiesel Indonesia selalu di atas 1 juta kl per tahun, misalnya pada tahun 2011 volume ekpsornya mencapai 1,45 juta kl, tahun 2012 sebesar 1,55 juta kl, tahun 2013 1,76 juta kl dan tahun 2014 1,63 juta kl.
Namun pasca pengenaan bea masuk antidumping dan anti subsidi di Uni Eropa dan Amerika Serikat, ekspornya turun drastis menjadi tinggal 328.573 kl tahun 2015, 476.938 kl tahun 2016 dan 187.349 tahun 2017. Pada tahun 2018 dan 2019 ekspornya kembali meningkat masing-masing menjadi 1,80 juta kl dan 1,32 juta kl sehubungan dengan berhasilnya pemerintah Indonesia mematahkan tuduhan anti subsidi Uni Eropa di Dispute Settlement Body Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), namun ekspornya kembali merosot menjadi tinggal 27.774 kl pada tahun 2020 terutama akibat dampak pandemi COVID-19.
Masih menurut data APROBI, produksi biodiesel sawit Indonesia mencapai 8,18 juta kl pada Januari-Nopember 2021, sedikit di bawah produksi sepanjang tahun 2020 yang mencapai 8,59 juta kl. Sementara itu, penggunaan biodiesel di dalam negeri selama periode Januari-Nopember 2021 mencapai 7,54 kl, sedikit lebih rendah dibandingkan penggunaan sepanjang tahun 2020 yang mencapai 8,43 juta kl. *** Yayat Supriatna