Gemabisnis.com, JAKARTA
Ekspor minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) Indonesia dan produk turunannya ke India kembali berpeluang mengalami peningkatan di tahun 2022 menyusul kebijakan pemerintah India yang menghapuskan Bea Masuk CPO dan menurunkan bea masuk RBD Palm Olein dan RBD Palm Oil terhitung mulai 14 Oktober 2021 lalu.
Informasi yang diperoleh Gemabisnis dari The Solvent Extractors’ Association of India menyebutkan, terhitung mulai tanggal 14 Oktober 2022 pemerintah India telah menghapuskan bea masuk CPO dari sebelumnya sebesar 2,5%. Selain itu, terhitung tanggal 14 Oktober 2021 pemerintah India juga telah menurunkan Cess Pertanian untuk CPO menjadi 7,5% dari sebelumnya 20% dan mempertahankan Cess kemakmuran sosial sebesar 10%.
Dengan demikian, terhitung mulai tanggal 14 Oktober 2021 pungutan impor efektif yang dikenakan pemerintah India untuk CPO sebesar 8,25% turun signifikan dari sebelumnya 24,75%.
Bersamaan dengan penurunan bea masuk CPO, Pemerintah India juga telah menurunkan bea masuk RBD Palm Olein dan RBD Palm Oil masing-masing menjadi 17,50% dari sebelumnya 32,50% dengan total pungutan impor efektif masing-masing sebesar 19,25% (turun dari sebelumnya 35,75%) karena pemerintah India masih mempertahankan Cess kemakmuran sosial untuk kedua produk turunan CPO tersebut sebesar 10%.
Selain menurunkan bea masuk CPO, RBD Palm Olein dan RBD Palm Oil, pemerintah India juga menghapus bea masuk Crude Soybean Oil dan Crude Sunflower Oil dari sebelumya 2,5% serta menurunkan bea masuk Refined Soybean Oil dan Refined Sunflower Oil menjadi 17,5% dari sebelumnya 32,5%. Namun tetap mempertahankan bea masuk Crude Rapeseed Oil sebesar 35%, Refined Rapeseed Oil 45%, Crude Cottonseed Oil 35% dan Refined Cottonseed Oil 45%.
Kebijakan penurunan bea masuk minyak nabati tersebut diambil pemerintah India sehubungan dengan terus menguatnya harga minyak nabati di pasar internasional. Langkah tersebut sangat penting untuk menjaga agar harga minyak nabati di pasar domestik India tetap stabil dan terjangkau masyarakat.
India merupakan salah satu negara importir minyak nabati terbesar di dunia. Pada periode marketing year 2020-2021 (November-Oktober) India mengimpor 8,32 juta ton minyak kelapa sawit, naik 63% dibandingkan 7,22 juta ton pada periode yang sama tahun 2019-20. (Yayat Supriatna)