Gemabisnis.com, JAKARTA – Volume impor minyak kelapa sawit India dari Indonesia melonjak 152,8% menjadi 556.716 ton di bulan Agustus 2022 dari 220.238 ton di bulan Juli 2022 lalu, demikian data yang dikeluarkan the Solvent Extractors’ Association (SEA) of India hari ini.
Lonjakan volume impor minyak kelapa sawit India tersebut diduga dipicu oleh penurunan harga minyak kelapa sawit dan dilanjutkannya kebijakan pemerintah Indonesia yang mendorong ekspor minyak kelapa sawit dengan menghapus sementara pungutan ekspor Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Menurut data tersebut, selama bulan Agustus 2022 India mengimpor 150.893 ton Refined Bleached Deodorized Palm Olein, 403.523 ton Crude Palm Oil (CPO) dan 2.500 ton Crude Palm Kernel Oil (CPKO) dari Indonesia sehingga total impor minyak kelapa sawitnya dari Indonesia selama bulan Agustus mencapai 556.716 ton.
Volume impor minyak kelapa sawit India dari Indonesia selama bulan Agustus 2022 juga lebih tinggi dari volume impor bulan Agustus 2021 yang mencapai 422.296 ton yang terdiri dari 113.384 ton RBD Palm Olein, 305.509 ton CPO dan 3.403 ton CPKO.
Dengan lonjakan ekspor tersebut pada bulan Agustus Indonesia kembali merebut pangsa pasar minyak kelapa sawit terbesar di India yang selama hampir satu tahun terakhir direbut Malaysia. Pada bulan Agustus 2022 Malaysia mengekspor 353.556 ton minyak kelapa sawit ke India yang terdiri dari 39.480 ton RBD Palm Olein, 306.376 ton CPO dan 7.700 CPKO. Ekspor minyak kelapa sawit Malaysia ke India di bulan Agustus tetap memperlihatkan kenaikan dari 237.778 ton di bulan Juli 2022 yang terdiri dari 16.995 ton RBD Palm Olein, 215.064 ton CPO dan 5.719 ton CPKO.
Selain dari Indonesia dan Malaysia, selama bulan Agustus 2022 India juga mengimpor 12.000 ton RBD Olein dari Bulgaria dan 44.141 ton CPO dari Thailand dan 28.584 ton CPO dari Papua New Guinea. (YS)