Gemabisnis.com, JAKARTA – Volume impor minyak kelapa sawit India dari Indonesia dalam beberapa bulan terakhir terus memperlihatkan kenaikan pasca dicabutnya larangan ekspor sementara oleh pemerintah Indonesia walaupun masih di bawah volume impor tahun 2021.
Berdasarkan data yang dikeluarkan the Solvent Extractors’ Association of India, selama bulan September 2022 India mengimpor 716.221 ton minyak kelapa sawit dari Indonesia, naik sangat signifikan dibandingkan dengan 556.716 ton pada bulan Agustus 2022, namun masih di bawah volume impor pada bulan September 2021 yang mencapai 820.301 ton.
Pada bulan September 2022 dari Indonesia India mengimpor 236.817 ton Refined Bleached Deodorized (RBD) Palm Olein naik dibanding 150.693 ton pada Agustus 2022, 475.409 ton Crude Palm Oil (CPO) naik dari 403.523 ton pada Agustus 2022 dan 3.995 ton Crude Palm Kernel Oil (CPKO) dari 2.500 ton pada Agustus 2022.
Sejak bulan Agustus 2022 impor minyak kelapa sawit India dari Indonesia melampaui impor minyak sawit dari Malaysia. Pada bulan September 2022 India mengimpor 428.211 ton minyak sawit dari Malaysia yang terdiri dari 129.105 ton RBD Palm Olein, 292.388 ton CPO dan 6.718 ton CPKO. Angka impor tersebut naik dibanding bulan Agustus 2022 yang mencapai 353.556 ton, terdiri dari 39.480 ton RBD Palm Olein, 306.376 ton CPO, dan 7.700 ton CPKO.
Secara keseluruhan pada bulan September 2022 India mengimpor 1,2 juta ton minyak kelapa sawit dari dunia (terutama dari Indonesia dan Malaysia), naik dibandingkan 994.997 ton pada bulan Agustus 2022. Untuk memenuhi kebutuhan minyak makannya, selain mengimpor minyak kelapa sawit India juga mengimpor minyak kedelai dan minyak biji bunga matahari yang pada bulan September masing-masing mencapai 159.810 ton dan 261.815 ton. (YS)