Gemabisnis.com, JAKARTA – Volume impor minyak kelapa sawit India dari Indonesia di bulan Mei 2025 kembali menurun signifikan namun sebaliknya impor minyak nabati lainnya seperti minyak kedelai dan minyak bunga matahari mengalami kenaikan signifikan. Hal itu terlihat dari data impor minyak makan (edible oil) India yang baru-baru ini dikeluarkan the Solvent Extractors’ Association of India.
Pada bulan Mei 2025 volume impor minyak sawit India dari Indonesia hanya 107.185 ton (yang terdiri dari 43.669 ton RBD Palm Olein dan 63.516 ton CPO) turun signifikan dibanding 134.970 ton pada bulan April 2025 lalu yang terdiri dari 62.962 ton RBD Palm Olein dan 72.008 CPO. Impor minyak sawit India dari Indonesia di bulan Mei 2025 juga jauh lebih kecil dibandingkan dengan volume impor di bulan yang sama tahun 2024 yang mencapai 362.248 ton yang terdiri dari 180.446 ton RBD Palm Olein dan 181.802 ton CPO.
Secara kumulatif, pada periode Januari-Mei 2025 impor minyak sawit India dari Indonesia juga mengalami penurunan sangat signifikan menjadi hanya 881.609 ton (terdiri dari 299.995 ton RBD Palm Olein, 580.615 ton CPO dan 1.000 ton CPKO) dibandingkan sebelumnya 1.665.579 ton pada periode Januari-Mei 2024 yang terdiri dari 670.079 ton RBD Olein, 993.500 ton CPO dan 2.000 ton CPKO.
Tren yang berbeda terjadi pada impor minyak sawit India dari Malaysia. Selama bulan Mei 2025 impor minyak sawit India dari Malaysia melonjak sebesar 137,6% menjadi 282.138 ton (terdiri dari 31.650 ton RBD Palm Olein, 247.553 ton CPO dan 2.935 ton CPKO) dari 118.755 ton pada bulan April 2025 yang terdiri dari 45.300 ton RBD Palm Olein, 172.349 ton CPO dan 4.999 ton CPKO. Volume impor minyak sawit India dari Malaysia pada bulan Mei 2025 juga lebih tinggi 26,7% dibandingkan dengan volume impor pada bulan Mei 2024 yang mencapai 222.648 ton.
Secara kumulatif, impor minyak sawit India dari Malaysia pada periode Januari-Mei 2025 mencapai 758.979 ton yang terdiri dari 61.350 ton RBD Palm Olein, 681.171 ton CPO dan 16.458 ton CPKO. Volume impor tersebut masih jauh lebih rendah dari volume impor pada periode yang sama tahun 2024 yang mencapai 1.216.235 ton yang terdiri dari 138.766 ton RBD Palm Olein, 1.046.042 ton CPO dan 31.427 ton CPKO.
Menurunnya impor minyak kelapa sawit India dari Indonesia dan Malaysia yang merupakan dua negara produsen dan eksportir terbesar minyak kelapa sawit dunia telah menurunkan volume impor minyak kelapa sawit India secara keseluruhan dari dunia. Pada bulan Mei 2025 impor minyak kelapa sawit India dari dunia hanya mencapai 592.888 ton, turun drastis dibandingkan dengan 763.300 ton pada bulan yang sama tahun 2024. Kendati demikian, volume impor minyak sawit India di bulan Mei 2025 sudah memperlihatkan kenaikan dibandingkan dengan volume impor pada bulan April 2025 yang hanya sebesar 321.446 ton.
Volume impor minyak sawit India dari pasar dunia pada periode Januari-Mei 2025 hanya mencapai 1.987.268 ton, jauh di bawah volume impor pada periode yang sama tahun 2024 yang mencapai 3.213.555 ton. Kondisi ini tidak terlepas dari bergesernya preferensi impor minyak nabati India selama periode tersebut terutama ke minyak kedelai. Volume impor minyak kedelai India pada periode Januari-Mei 2025 mencapai 1.686.948 ton, naik sangat signifikan dibandingkan 1.289.929 ton pada periode yang sama tahun 2024.
Selain mengimpor minyak kelapa sawit dan minyak kedelai, untuk memenuhi kebutuhan minyak makannya India juga mengimpor minyak biji bunga matahari. Pada periode Januari-Mei 2025 volume impor minyak biji bunga matahari India mencapai 1.226.629 ton, turun sangat signifikan dibandingkan dengan volume impor pada periode yang sama tahun 2024 yang mencapai 1.608.422 ton.
Walaupun pangsa impor minyak sawit masih menjadi yang terbesar dalam impor minyak makan India, namun pangsa impor minyak sawit India memperlihatkan kecenderungan menurun jika dibandingkan dengan pangsa impor minyak kedelainya. Namun belum diketahui apakah kecenderungan ini akan terus berlangsung pada bulan-bulan berikutnya di tahun 2025 ataukah hanya berlangsung sesaat.
Sebagai contoh pada periode Januari-Mei 2025 pangsa impor minyak kelapa sawit India dari dunia mencapai 40,55%, lebih rendah dari pangsa yang pernah dicapai pada periode yang sama tahun 2024 yang mencapai 52,58%. Sementara itu, pangsa impor minyak biji bunga matahari India dari dunia pada periode Januari-Mei 2025 mencapai 25,03%, turun tipis dibandingkan dengan 26,31% pada periode yang sama tahun 2024. Sedangkan pangsa impor minyak kedelai India dari dunia pada periode Januari-Mei 2025 mencapai 34,42%, naik dibandingkan 21,11% pada periode yang sama tahun 2024. (YS)