Gemabisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah memberikan jaminan keamanan atas kegiatan ekspor bahan pangan dan pupuk dari wilayah Ukraina dan Rusia khususnya melalui pelabuhan laut agar kembali menjadi bagian dari rantai pasok global.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam jumpa pers bersama Presiden Putin di Moskow, Kamis (30/6) di sela-sela kunjungan kenegaraan ke negara Beruang Putih tersebut dengan membawa misi perdamaian guna menyelesaikan konflik bersenjata antara Rusia dan Ukraina yang telah berlangsung sejak 14 Februari 2022 lalu.
Konflik bersenjata kedua negara Eropa Timur yang sebelumnya pernah tergabung dalam satu negara Uni Soviet tersebut semakin memperparah disrupsi rantai pasok pangan, pupuk dan energi global yang sebelumnya diakibatkan oleh pandemi COVID-19 yang memicu banyak negara melakukan lockdown.
Pengapalan bahan pangan khususnya komoditi biji-bijian dari Ukraina melalui pelabuhan laut di bagian Utara Laut Hitam mengalami gangguan akibat pecahnya konflik bersenjata kedua negara. Namun kemarin Presiden Putin mengatakan langsung kepada Presiden Jokowi bahwa pihak Rusia menjamin keamanan kegiatan ekspor bahan pangan dan pupuk baik dari Rusia maupun dari Ukraina khususnya yang melalui pelabuhan laut di bagian Selatan negara tersebut. Wilayah bagian Selatan Ukraina terletak di bagian Utara Laut Hitam yang dalam kondisi normal menjadi pusat pengiriman berbagai produk ekspor negara tersebut.
Ukraina merupakan salah satu negara pengekspor utama biji-bijian seperti gandum dan jagung serta minyak biji-bijian (oilseed) seperti minyak biji bunga matahari dan minyak rapeseed.
Jokowi menggambarkan bahwa jaminan keamanan atas kegiatan ekspor bahan pangan dan pupuk yang disampaikan Presiden Putin itu sebagai kabar baik bagi masyarakat dunia yang kini mengalami kelangkaan dan sekaligus kenaikan harga bahan pangan dan pupuk.
“Pangan dan pupuk adalah masalah kemanusiaan dan merupakan kepentingan masyarakat dunia dan ratusan juta bahkan miliaran orang terdampak dengan terganggunya rantai pasok pangan dan pupuk, terutama di negara berkembang.
Saya sangat menghargai Presiden Putin yang tadi menyampaiman jaminan keamanan untuk pasokan pangan dan pupuk baik dari Rusia maupun Ukraina,” tutur Jokowi.
Menurut Jokowi, atas nama kemanusiaan Indonesia juga mendukung upaya Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk mengintegrasikan kembali komoditi pangan dan pupuk Rusia dan komoditi pangan Ukraina untuk masuk lagi dalam rantai pasok dunia.
Presiden Jokowi juga menekankan bahwa isu perdamaian dan kemanusiaan selalu menjadi prioritas politik luar negeri Indonesia, karena hal itu merupakan amanat konstitusi agar Indonesia selalu berkontribusi terhadap perdamaian dunia. “Karena itu saya berkunjung ke Kyiv dan Moskow. Penyelesaian damai penting untuk terus dikedepankan dan agar ruang dialog terus dibuka. Saya sudah sampaikan pesan Presiden (Ukraina) Zelensky untuk Presiden Putin dan juga menyampaikan kesiapan saya untuk menjadi jembatan komuniaksi antara kedua pemimpin tersebut.”
Indonesia, tambah Jokowi, tidak mempunyai kepentingan apapun kecuali ingin melihat perang dapat segera selesai dan rantai pasok pangan, pupuk dan energi bisa segera pulih karena hal ini menyangkut kehidupan ratusan bahkan miliaran manusia. “Saya mengajak seluruh pemimpin dunia untuk bekerjasama kembali menghidupkan semangat multilateralisme, semangat damai dan semangat kerjasama. Karena, dengan semangat itulah perdamaian dunia bisa dicapai.”
Terkait hubungan bilateral Rusia-Indonesia, Jokowi mengatakan dirinya berdiskusi panjang dengan Presiden Putin mengenai peluang kerjasama Rusia-Indonesia di bidang investasi, perdagangan dan turisme. Kedua belah pihak sepakat untuk menindaklanjutinya dengan membentuk sebuah tim yang akan membahasnya secara detil. (YS)