Gemabisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Rusia menawarkan kerjasama di bidang pemanfaatan teknologi nuklir kepada pemerintah Indonesia melalui perusahaan milik negara (BUMN-nya Rusia) Rosatom State Corporation yang sudah berpengalaman puluhan tahun di bidang tersebut.
Penawaran tersebut disampaikan President Rusia Vladimir Putin kepada Presiden RI Joko Widodo yang mengadakan kunjungan kenegaraan ke negeri Beruang Putih tersebut akhir Juni lalu. Penawaran Rusia tersebut diungkapkan secara langsung oleh Presiden Putin dalam jumpa pers usai pertemuan kedua pemimpin negara di Istana Kremlin, Moskow, Kamis (30/6).
Putin mengatakan bahwa Indonesia memiliki keinginan untuk mengembangkan energi nuklir nasional dan Rosatom State Corporation siap untuk berpartisipasi dalam proyek kerjasama termasuk dalam proyek yang berkaitan dengan pemanfaat teknologi nuklir di luar energi seperti dalam bidang pengobatan dan pertanian.
Rosatom State Corporation, lanjut Putin, memiliki pengalaman dan kompetensi yang unik dalam pemanfaatan teknologi nuklir yang tidak ada bandingannya di dunia.
Dalam kesempatan tersebut Putin juga menawarkan kerjasama pengembangan infrastruktur transportasi dan logistik yang diyakininya memiliki prospek bisnis yang sangat baik. Dia mencontohkan Russian Railways dapat berpatisipasi dalam proyek pemindahan ibukota Indonesia ke Pulau Kalimantan.
Menurut Putin, Indonesia merupakan salah satu mitra kunci Rusia di kawasan Asia Pasifik. Hubungan Rusia-Indonesia sangat konstruktif dan saling menguntungkan serta terus berkembang di atas dasar tradisi persahabatan yang baik dan sudah berjalan lama dengan semangat saling membantu.
Putin pun mengingatkan kembali bahwa Rusia pernah membantu pembentukan negara Indonesia, memperkuat posisi republik muda tersebut di kancah internasional. Dengan bantuan para ahli, insinyur dan pengembang Rusia, infrastruktur transportasi dan industri skala besar, stadion, rumah sakit dan institusi penting lainnya dibangun di Indonesia, dan banyak diantaranya masih terus beroperasi hingga saat ini.
Kedua negara, tambah Putin, telah sepakat untuk terus mengembangkan kerjasama di berbagai bidang khususnya di bidang perdagangan dan ekonomi yang memperlihatkan pertumbuhan yang terus meningkat. Pada tahun 2021 misalnya, perdagangan bilateral Rusia-Indonesia tumbuh lebih dari 40%, dan pada enam bulan pertama tahun ini telah tumbuh lebih dari 65%.
Terkait dengan hal ini, lanjut Putin, kedua belah pihak telah menyatakan keinginannya untuk melangkah lebih jauh dengan membentuk Komisi Bersama Rusia-Indonesia dalam Kerjasama Perdagangan, Ekonomi dan Teknis atau Russian-Indonesian Joint Commission on Trade, Economic and Technical Cooperation.
Indonesia bersama the Eurasian Economic Union dimana Rusia merupakan salah satu anggotanya kini juga sedang membahas rencana pembentukan kawasan perdagangan bebas. “Kami harapkan negosiasi untuk membicarakan draft kesepakatan tentang Kawasan Perdagangan Bebas tersebut dapat dilakukan pada akhir tahun ini,” tutur Putin.
Putin mengatakan dalam pertemuan tersebut kedua pemimpin juga memberikan perhatian pada kerjasama kemanusiaan, budaya, pariwisata dan pertukaran pendidikan. Bidang-bidang kerjasama tersebut akan difasilitasi dengan melonggarkan pembatasan perjalanan kedua warga negara terkait pencegahan COVID-19 disamping regim bebas visa yang sudah berlaku. Kemungkinan untuk membuka kembali penerbangan langsung dari Moskow ke Pulau Bali pun kini sedang dalam pembahasan. (YS)