• Home
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan
  • Kode Etik
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
Senin, November 10, 2025
GemaBisnis.com - Bersama Membangun Bangsa
  • Home
  • Hot News
  • Bursa Komoditi
  • Energi & Pertambangan
  • Kehutanan & Lingkungan
  • Perkebunan
  • Peternakan
  • Lainnya
    • Perikanan
    • Pangan
    • Hortikultura
    • Manufaktur
    • Opini
    • Umum
    • Ekbis
    • Profil
No Result
View All Result
  • Home
  • Hot News
  • Bursa Komoditi
  • Energi & Pertambangan
  • Kehutanan & Lingkungan
  • Perkebunan
  • Peternakan
  • Lainnya
    • Perikanan
    • Pangan
    • Hortikultura
    • Manufaktur
    • Opini
    • Umum
    • Ekbis
    • Profil
No Result
View All Result
GemaBisnis.com - Bersama Membangun Bangsa
No Result
View All Result

Kebijakan Impor Dalam Ekosistem Investasi, Industri dan Perdagangan

Oleh : Fauzi Aziz, Pemerhati Ekonomi dan Industri

Admin by Admin
April 24, 2023
0
Deindustrialisasi Dan Sunset Industry

Foto: Dok. Pribadi

0
SHARES
19
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

PERTAMA, pada sistem ekonomi pasar bebas, kebijakan impor mempunyai kedudukan sebagai kekuatan penyeimbang guna menstabilkan bekerjanya hukum penawaran dan permintaan. Pada praktek perdagangan internasional, impor dapat dipandang sebagai bentuk ancaman ketika neraca perdagangan suatu negara mengalami defisit berkelanjutan. Defisit dihindari karena impor bersifat mereduksi PDB yang berarti mereduksi pendapatan nasional. Sebab itu, formula X-M diformat agar terjadi net export /surplus export. Semua negara mendambakan untuk bisa mencapai posisi sebagai net exporter ketimbang menjadi net importer.

KEDUA, impor adalah kegiatan yang bersifat pembelanjaan. Sedangkan ekspor adalah kegiatan yang bersifat penghimpunan pendapatan dalam bentuk Devisa Hasil Ekspor (DHE). Sebagai kegiatan yang bersifat pembelanjaan, impor perlu dikelola karena perannya menjadi faktor pemboros penggunaan devisa. Pada sisi yang berbeda, DHE itu sendiri menjadi salah satu sumber dana pembangunan yang dapat dialokasikan dan didistribusikan pada sektor investasi prioritas agar dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.

KETIGA, dalam ekosistem investasi, industri, dan perdagangan, impor selalu hadir agar proses dan kegiatan investasi, industri dan perdagangan tidak mengalami hambatan karena tidak semua barang dan jasa yang dibutuhkan dapat diproduksi di dalam negeri. . Peran impor penting tapi fungsinya harus diolah menjadi barang yang bernilai tambah tinggi untuk diekspor ketika masuk dalam ekosistem investasi, industri dan perdagangan. Tujuannya agar belanja impor yang telah dikorbankan dapat dikonversi menjadi pendapatan devisa ekspor. Negara yang berhasil mengelola kebijakan ekspor dan impornya dengan efektif, hasilnya dapat langsung dibaca pada neraca perdagangan dan neraca transaksi berjalan maupun pada neraca pembayaran setiap tahun.

BacaJuga

Pembayaran Royalti Musik, Pelaku Usaha Untung, Konsumen Buntung

Presiden Putin Apresiasi Peningkatan Kerjasama Indonesia-Rusia

KEEMPAT, defisit pada ketiga neraca tersebut, ditambah defisit anggaran pemerintah yang terjadi berkelanjutan jelas menjadi masalah besar bagi perekonomian suatu negara. Ini pertanda buruk, yang berarti bahwa fondamental dan daya saing perekonimian nasional tidak kuat. Impor dan ekspor adalah saudara kembar dalam praktek perdagangan internasional. Setiap negara tidak akan menafikkan bekerjanya sistem impor dan ekspor. Alasannya karena peningkatan arus barang, jasa, modal, dan bahkan tenaga kerja selalu menjadi perhatian semua negara di dunia . Jejak rekamnya hanya bisa dibaca melalui neraca perdagangan, neraca transaksi berjalan, dan neraca pembayaran. Karena itu, para analis kebijakan investasi, industri, dan perdagangan di suatu negara selalu melakukan kajian atas kinerja ketiga neraca tersebut.dalam dimensi makro maupun mikro/sektoral/komoditas.

KELIMA, mengapa ketiga neraca tersebut harus terus diplototi?. Ada sejumlah alasan yang bisa disimak, yaitu : 1) pertumbuhan impor yang tidak bisa diimbangi oleh pertumbuhan ekspor, akan menjadi ancaman serius terjadinya defisit kembar, yaitu defisit neraca perdagangan dan neraca transaksi berjalan 2) defisit kembar menjadi ancaman bagi posisi neraca pembayaran karena akan mempengaruhi cadangan devisa. Jika cadangan devisa positif berarti cadangan bertambah,serta memberi rasa aman bagi BI untuk menstabilkan rupiah. Sebaliknya jika negatif berarti banyak sekali cadangan devisa yang mengalir keluar, dan dapat dipastikan nilai tukar rupiah akan melemah. Sebab itu policy dialogue antara pengelola kebijakan makro ekonomi dengan para pengelola kebijakan investasi, industri, dan perdagangan harus berlangsung periodik

KEENAM, impor barang dan jasa yang tumbuh lebih tinggi dari ekspornya hingga mengancam neraca pembayaran, pemerintah dapat membatasi impor dengan menerapkan kuota impor dan atau menerapkan mekanisme safeguard dengan cara menaikkan tarif impor secara across the board dari negara manapun asalnya. Mekanismenya bisa dilakukan hingga kondisi kembali normal. Menurut data BI beberapa tahun lalu defisit transaksi berjalan sebagian besar selalu disumbang dari pendapatan primer yang diperoleh PMA. Pendapatan ini dibawa keluar dari pasar saham dan pasar obligasi.

KETUJUH, kesimpulan umum yang dapat ditarik adalah : 1) pertumbuhan impor yang tinggi harus diimbangi dengan pertumbuhan ekspor yang tinggi. 2) defisit ganda harus dihindari karena dapat menjadi pertanda daya saing perekonomian tidak kuat. 3) dalam situasi seperti itu, tindakan pemerintah manapun di dunia pilihan kebijakan yang akan dilakukan adalah membatasi tekanan impor. Di saat yang sama akan melakukan progam penyesuaian struktural untuk memperbaiki daya saing dan promosi ekspor. 4) berarti menghimpun DHE dalam jumlah besar jauh lebih penting daripada pemborosan penggunaan devisa untuk mengimpor. 5) harmonisasi kebijakan makro ekonomi dengan kebijakan investasi, industri dan perdagangan penting dilakukan karena kinerja perusahaan yang bergerak di sektor riil sebagian besar tergantung pada sifat kebijakan makro ekonomi yang mempengaruhi.Selain itu, perlu dukungan harmonisasi regulasi pada 3 sektor tersebut sebagai penggerak utama ekonomi nasional.6) pada kondisi perekonomian berjalan normal, intervensi pemerintah tidak diperlukan. 7) namun ketika perekonomian nasional mengalami gangguan eksternal, maka intervensi pemerintah diperlukan guna pengamanan dan penyelamatan perekonomian nasional.

Previous Post

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Batubara Acuan April 2023

Next Post

Pemerintah Perbarui Kebijakan Pengendalian Minyak Goreng Pasca-Lebaran

Admin

Admin

Related Posts

Pembayaran Royalti Musik, Pelaku Usaha Untung, Konsumen Buntung
Opini

Pembayaran Royalti Musik, Pelaku Usaha Untung, Konsumen Buntung

by Admin
Agustus 14, 2025
0

Isu pembayaran royalti musik khususnya terhadap pelaku usaha kafe, restoran dan pub terus bergulir. Sikap masyarakat pun terbelah terhadap pungutan...

Read more
Presiden Prabowo, Presiden Putin Saksikan Pertukaran MoU Kemitraan Strategis Indonesia-Rusia

Presiden Putin Apresiasi Peningkatan Kerjasama Indonesia-Rusia

Juni 20, 2025
Presiden Prabowo, Presiden Putin Saksikan Pertukaran MoU Kemitraan Strategis Indonesia-Rusia

Presiden Prabowo, Presiden Putin Saksikan Pertukaran MoU Kemitraan Strategis Indonesia-Rusia

Juni 20, 2025
Suasana pemberian makanan jemaah haji dengan petugas kesehatan, dokter dan kepala regu rombongan Kloter 53 Jakarta

Sungguh Beruntung Mereka yang Ada di Arafah Saat Itu

Juni 19, 2024
Thailand Keluhkan Ketatnya Persyaratan Halal di Indonesia

Thailand Keluhkan Ketatnya Persyaratan Halal di Indonesia

Mei 28, 2024
Next Post
Pemerintah Kembali Berlakukan DMO dan DPO Minyak Sawit

Pemerintah Perbarui Kebijakan Pengendalian Minyak Goreng Pasca-Lebaran

BERITA TERBARU

Ukraina Upayakan Pembukaan Kembali Fasilitas Transit Biji-bijian melalui Polandia pasca Larangan Impor

Impor Gandum Indonesia Turun 18% di Januari-Agustus 2025 Menjadi 7,13 Juta Ton

November 6, 2025
Rusia Ingin Tingkatkan Ekspor Gandum dan Biji-bijian ke Indonesia

Perjanjian FTA Indonesia-EAEU Kemungkinan Ditandatangani Sebelum Akhir Tahun Ini

November 1, 2025
Pejabat MPOB: Stok Minyak Kelapa Sawit Malaysia Bisa Anjlok di Bawah 2 Juta Ton Akhir April

GAPKI: Konsumsi Sawit Domestik Naik, Ekspor Turun di Agustus 2025

Oktober 30, 2025
Rusia Ingin Tingkatkan Ekspor Gandum dan Biji-bijian ke Indonesia

Rusia Ingin Tingkatkan Ekspor Gandum dan Biji-bijian ke Indonesia

Oktober 30, 2025
Industri Agro Jadi Penggerak Utama Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Industri Agro Jadi Penggerak Utama Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Oktober 30, 2025
Kementan Pastikan Pasokan Bibit Ayam Aman

Kementan Pastikan Pasokan Bibit Ayam Aman

Oktober 27, 2025
GemaBisnis.com - Bersama Membangun Bangsa

Gemabisnis.com adalah sebuah paltform informasi, investasi dan data yang berfokus pada bidang ekonomi dan bisnis, khususnya pasar komoditi di Indonesia dan global.

Follow Us

Kategori Populer

  • Bursa Komoditi
  • Ekbis
  • Energi & Pertambangan
  • Hortikultura
  • Hot News
  • Kehutanan & Lingkungan Hidup
  • Manufaktur
  • Opini
  • Pangan
  • Perikanan
  • Perkebunan
  • Pertanian
  • Peternakan
  • Profil
  • Umum
  • Uncategorized
  • Wisata

Berita Terbaru

Ukraina Upayakan Pembukaan Kembali Fasilitas Transit Biji-bijian melalui Polandia pasca Larangan Impor

Impor Gandum Indonesia Turun 18% di Januari-Agustus 2025 Menjadi 7,13 Juta Ton

November 6, 2025
Rusia Ingin Tingkatkan Ekspor Gandum dan Biji-bijian ke Indonesia

Perjanjian FTA Indonesia-EAEU Kemungkinan Ditandatangani Sebelum Akhir Tahun Ini

November 1, 2025
  • Home
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan
  • Kode Etik
  • Disclaimer
  • Privacy Policy

Copyright © 2021 www.gemabisnis.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Hot News
  • Bursa Komoditi
  • Energi & Pertambangan
  • Kehutanan & Lingkungan Hidup
  • Perkebunan
  • Peternakan
  • Perikanan
  • Pangan
  • Hortikultura
  • Manufaktur
  • Opini
  • Umum
  • Ekbis
  • Profil

Copyright © 2021 www.gemabisnis.com