Gemabisnis, JAKARTA– Pemerintah Malaysia mengumumkan akan menghapus subsidi untuk produk minyak goreng tertentu mulai 1 Juli 2022. Kebijakan itu dilakukan sebagai langkah untuk memastikan pasokan domestik dan menstabilkan harga.
Produsen minyak sawit terbesar kedua di dunia itu akan mencabut subsidi untuk minyak goreng kemasan 2 kg, 3 kg dan 5 kg, yang diterapkan tahun lalu, tetapi akan terus mensubsidi paket 1kg.
“Malaysia juga akan menaikkan harga pagu untuk ayam dan telur mulai Juli,” kata Alexander Nanta Linggi, Menteri Perdagangan Dalam Negeri dan Urusan Konsumen, seperti dikutip The Straits Times, Selasa (21/06/2022).
“Langkah ini dilakukan untuk memastikan pasokan makanan yang lebih stabil di pasar dan dalam jangka panjang, harga lebih stabil,” katanya dalam sebuah pernyataan. Dia juga mejelaskann bahwa kontrol harga telah mengakibatkan distorsi pasar dan harga.
Harga minyak nabati global, termasuk minyak sawit yang dikonsumsi secara luas, telah naik ke rekor tertinggi tahun ini karena gangguan pasokan yang disebabkan oleh cuaca buruk, kekurangan tenaga kerja dan invasi Rusia ke eksportir minyak bunga matahari utama Ukraina.
Produsen minyak sawit terkemuka Indonesia dan Malaysia telah memberikan berbagai subsidi pada minyak goreng untuk membantu mengendalikan kenaikan harga dan kenaikan biaya hidup.
Awal bulan ini, Malaysia mengatakan peningkatan pendapatan pemerintah dari kenaikan harga komoditas tidak cukup untuk mengimbangi lonjakan belanja subsidi yang diharapkan tahun ini.
Alexander mengharapkan pemerintah hanya menghabiskan RM30 miliar ringgit (US$9,5 miliar) untuk subsidi dibandingkan dengan perkiraan 4 miliar ringgit dalam anggaran tahun ini. (NF)