• Home
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan
  • Kode Etik
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
Jumat, Mei 9, 2025
GemaBisnis.com - Bersama Membangun Bangsa
  • Home
  • Hot News
  • Bursa Komoditi
  • Energi & Pertambangan
  • Kehutanan & Lingkungan
  • Perkebunan
  • Peternakan
  • Lainnya
    • Perikanan
    • Pangan
    • Hortikultura
    • Manufaktur
    • Opini
    • Umum
    • Ekbis
    • Profil
No Result
View All Result
  • Home
  • Hot News
  • Bursa Komoditi
  • Energi & Pertambangan
  • Kehutanan & Lingkungan
  • Perkebunan
  • Peternakan
  • Lainnya
    • Perikanan
    • Pangan
    • Hortikultura
    • Manufaktur
    • Opini
    • Umum
    • Ekbis
    • Profil
No Result
View All Result
GemaBisnis.com - Bersama Membangun Bangsa
No Result
View All Result

Mencermati Dinamika Investasi Global Industry Dalam Paradigma Baru

Oleh : Fauzi Aziz, Pemerhati Ekonomi dan Industri

Admin by Admin
Maret 13, 2023
0
Market Share, Income And Profit Menjadi Alat Ketahanan Industri

FOTO : Pribadi

0
SHARES
56
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Semua negara , termasuk Indonesia, saat ini  berusaha menarik investor asing untuk berinvestasi di wilayahnya. Beragam tawaran yang kebanyakan berupa kemudahan-kemudahan  dilayangkan kepada pemilik dana  agar mau mendirikan industri di negara itu.  Namun untuk menarik investor untuk berinvestasi tidaklah mudah. Banyak hal yang menjadi pertimbangan investor untuk menanamkan modalnya di suatu negara.

PERTAMA, kita hidup dalam ekonomi global yang tidak hanya dicirikan oleh perdagangan bebas atas barang dan jasa, tetapi juga pergerakan modal yang berputar secara bebas. Angka suku bunga, nilai tukar mata uang, dan harga saham di berbagai negara saling mengkait satu sama lain. Peran pasar uang dan pasar modal global sangat besar memberi pengaruh pada perekonimian suatu negara.

KEDUA, peran modal untuk ditempatkan sebagai dana investasi di berbagai negara di dunia sudah sedemikian rupa besarnya. Dana tersebut akan ditempatkan di titik yang bisa mendatangkan profit besar. Bank Dunia mengatakan bahwa para investor akan menempatkan dananya di suatu negara yang dapat menjamin adanya stabilitas politik dan keamananan, serta kepastian hukum dan perundangan sebagai yang utama.

BacaJuga

Sungguh Beruntung Mereka yang Ada di Arafah Saat Itu

Thailand Keluhkan Ketatnya Persyaratan Halal di Indonesia

KETIGA dalam kondisi cetiris paribus, di pasar uang dan pasar modal sedunia terjadi perputaran uang dalam jumlah besar. Prosesnya cukup menakjubkan, yaitu menghisap dana ke lembaga – lembaga keuangan dan pasar, kemudian memompanya ke pasar uang dan pasar modal sedunia. Transmisi dana ini secara langsung dilepas dalam bentuk kredit dan investasi portofolio. Dan secara tidak langsung dilakukan melalui FDI oleh perusahaan-perusahaan multinasional.

KEEMPAT, jika paradigma itu kita percayai sebagai fakta, maka dominasi investasi global digerakkan oleh kredit /dana pinjaman, dan investasi portofolio sebagai pilihan utama. Sedangkan FDI ditempatkan sebagai pilihan sekunder. Fakta ini dapat kita lihat di Indonesia sendiri bahwa peran kebijakan makro ekonomi lebih banyak didedikasikan pada upaya menjaga stabilisasi pergerakan pasar uang dan pasar modal di dalam negeri. Ini terjadi pasca krisis likuiditas Asia tahun 1997!1998.

Pergerakan modal melalui FDI, relatif tidak sekencang pada periode sebelum krisis tersebut karena sifatnya investasi jangka panjang. Ada pendapat mengatakan bahwa globalisasi di masa lalu adalah outsourcing. Global Industry cenderung mencari tempat yang murah untuk produksi barang dan jasa. Globalization saat ini adalah localization. Yaitu sebuah strategi investasi dengan menggunakan pendekatan bagaimana memanfaatkan kemampuan lokal sebaik baiknya agar tetap dapat memenangkan persaingan global.

Peran localize leaders menjadi sangat penting. Global industry meyakini bahwa sudah tidak zamannya lagi menempatkan dana besar untuk membangun pabrik baru karena mereka mempunyai pilihan dapat memilki pabrik baru melalui pembelian saham di pasar modal atau akuisisi. Atau akan melakukan investasi langsung dengan cara melakukan joint venture dengan localize leaders.

KELIMA, dinamika itu sangat bisa difahami. Satu pembenaran yang telah kita akui adalah bahwa global industry sudah bekerja dalam framing global value chain. Dari perspektif ini berarti bahwa industri industri lokal yang harus dibangun dan dikembangkan portofolio bisnisnya adalah cabang – cabang industri yang bisa tumbuh dan hidup dalam pohon industri global ( global family three industry). Sifat bisnisnya menjadi kolaborasi dan melakukan semacam pembagian kerja internasional (international division of labour).

Konsep ini dapat difahami sebagai strategi industri dan bisnis para pemain global industry. dengan melakukan kolaborasi untuk tetap bisa menjaga daya saing internasionalnya. The more, the world become global, the more local capabilities matter. Jaringan bisnis  global industry tetap bisa ekspansif dengan menerapkan strategi global semacam itu untuk mencapai dua tujuan sekaligus, yaitu tetap menjadi market leader, dan portofolio industrinya tetap bisa bervaluasi besar nilai asetnya. dan diupayakan  fondamental bisnisnya harus kuat.

KEENAM, pilihan model industri dan bisnis lokal yang harus kita kembangkan semestinya dapat mengikuti paradigma dan fenomena yang kita bahas di atas. Satu catatan penting harus kita mengerti adalah bahwa global industry tidak banyak berhitung tentang “nasionalisme”. Mereka hanya mencari calon mitra strategis yang benar-benar telah siap untuk joint venture. Jika partner yang dicari di suatu negara,tidak ada, maka investor global industry akan mencari partner di negara lain.

Dari diskursus ini, maka shifting kebijakan industri perlu dilakukan. Strateginya dengan membangun industri-industri lokal yang dipersiapkan dapat masuk ke jaringan industri global untuk bersama-sama menghasilkan nilai tambah global melalui praktek semacam pembagian kerja internasional ( international division of labor).

Belajar dari pengalaman menguber-uber Tesla agar mau menanamkan modalnya di Indonesia, persoalannya menjadi tidak sederhana karena Tesla sejatinya juga tengah menjalankan paradigma industrialisasi mobil listriknya yang tunduk pada kebijakan industri dan bisnisnya yang telah diputuskan pada tingkat korporasi.

KETUJUH kemana Tesla pergi, maka yang dia cari adalah mencari mitra strategis yang dapat diajak kerjasama investasi dan berbagi risiko bisnis. Tesla butuh batery, tapi tidak selalu harus membangun pabrik batery sendiri karena Tesla sesungguhnya juga sedang mencoba menerapkan best practice baru, yaitu bahwa globalization adalah localization. Paling tidak sedang berusaha membangun kompetensi intinya di industri mobil listrik.

Catatan lain juga perlu disampaikan bahwa sumbangan industri nasional terhadap PDB rendah boleh jadi karena kontribusi industri nasional dalam global value chain juga rendah. Munculnya kembali fenomena de-industrialisasi, mungkin penyebabnya karena rendahnya kontribusi industri domestik dalam global value chain.

Sumbangan industri terhadap PDB yang rendah, boleh jadi telah membuat investor global industry mikir – mikir untuk melakukan kerjasama industri karena mungkin ada masalah economic of scale. Sebagai pendapat akhir dapat disampaikan bahwa cara berpikir seluruh family tree industry harus dibangun di dalam negeri sebaiknya harus ditinggalkan. Artinya harus kita pilih-pilih sesuai dengan kompetensi inti yang akan dikembangkan untuk bisa masuk dalam ekosistem global value chain . Semoga analisis ini bermanfaat bagi para analis kebijakan investasi industri dan perdagangan.

Tags: FDIglobal industryinvestasi di Indonesiainvestasi industryInvestor asingparadigma baru
Previous Post

Manfaatkan Momentum, Kemenperin Dukung Penjualan Produk Otomotif Tahun 2023

Next Post

Indonesia Punya Potensi Besar Kembangkan Industri Furnitur dan Kerajinan

Admin

Admin

Related Posts

Suasana pemberian makanan jemaah haji dengan petugas kesehatan, dokter dan kepala regu rombongan Kloter 53 Jakarta
Opini

Sungguh Beruntung Mereka yang Ada di Arafah Saat Itu

by Admin
Juni 19, 2024
0

Gema bisnis. com, Mekkah Al  Mukarumah - Puncak kegiatan ibadah haji 2024 telah berlalu ketika jutaan jemaah haji dari semua...

Read more
Thailand Keluhkan Ketatnya Persyaratan Halal di Indonesia

Thailand Keluhkan Ketatnya Persyaratan Halal di Indonesia

Mei 28, 2024
Policy Hidup Di Rumah Tangga Politik

Industrialisasi For Policy Dialogue

Februari 5, 2024
Adopsi Bioteknologi Dorong Kesejahteraan Petani dan Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

Adopsi Bioteknologi Dorong Kesejahteraan Petani dan Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

Februari 2, 2024
Policy Hidup Di Rumah Tangga Politik

Globalisasi Investasi, Industri, Perdagangan, dan Distribusi Global Value Added

Januari 22, 2024
Next Post
Indonesia Punya Potensi Besar Kembangkan Industri Furnitur dan Kerajinan

Indonesia Punya Potensi Besar Kembangkan Industri Furnitur dan Kerajinan

BERITA TERBARU

Politeknik Kemenperin Latih Pelaku Industri Negara Karibia di Bidang Agro

Politeknik Kemenperin Latih Pelaku Industri Negara Karibia di Bidang Agro

Mei 8, 2025
Bappebti Terbitkan Kontrak Energi Terbarukan di Bursa Berjangka

Bappebti Terbitkan Kontrak Energi Terbarukan di Bursa Berjangka

Mei 6, 2025
Pemerintah Tetapkan Harga Batubara Acuan untuk Februari US$188,38/Ton

Pemerintah Tetapkan HBA Periode Pertama Mei 2025

Mei 5, 2025
Dukung Perluasan Pasar, Kemenperin Pacu IKM Furnitur Ekspansi ke Timur Tengah

Dukung Perluasan Pasar, Kemenperin Pacu IKM Furnitur Ekspansi ke Timur Tengah

Mei 4, 2025
Ukraina Upayakan Pembukaan Kembali Fasilitas Transit Biji-bijian melalui Polandia pasca Larangan Impor

FAO: Harga Bahan Pangan Dunia Naik di Bulan April

Mei 4, 2025
BPDPKS Kini Juga Tangani Kakao dan Kelapa

LG Keluar Konsorsium Baterai EV, Target dan Jadwal Pengurangan Emisi Karbon Tidak Terpengaruh

April 24, 2025
GemaBisnis.com - Bersama Membangun Bangsa

Gemabisnis.com adalah sebuah paltform informasi, investasi dan data yang berfokus pada bidang ekonomi dan bisnis, khususnya pasar komoditi di Indonesia dan global.

Follow Us

Kategori Populer

  • Bursa Komoditi
  • Ekbis
  • Energi & Pertambangan
  • Hortikultura
  • Hot News
  • Kehutanan & Lingkungan Hidup
  • Manufaktur
  • Opini
  • Pangan
  • Perikanan
  • Perkebunan
  • Peternakan
  • Profil
  • Umum
  • Uncategorized
  • Wisata

Berita Terbaru

Politeknik Kemenperin Latih Pelaku Industri Negara Karibia di Bidang Agro

Politeknik Kemenperin Latih Pelaku Industri Negara Karibia di Bidang Agro

Mei 8, 2025
Bappebti Terbitkan Kontrak Energi Terbarukan di Bursa Berjangka

Bappebti Terbitkan Kontrak Energi Terbarukan di Bursa Berjangka

Mei 6, 2025
  • Home
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan
  • Kode Etik
  • Disclaimer
  • Privacy Policy

Copyright © 2021 www.gemabisnis.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Hot News
  • Bursa Komoditi
  • Energi & Pertambangan
  • Kehutanan & Lingkungan Hidup
  • Perkebunan
  • Peternakan
  • Perikanan
  • Pangan
  • Hortikultura
  • Manufaktur
  • Opini
  • Umum
  • Ekbis
  • Profil

Copyright © 2021 www.gemabisnis.com