Gemabisnis.com, JAKARTA—Jemaah calon haji Indonesia tidak perlu khawatir kesulitan mendapatkan makanan yang selama ini mereka senangi di kampungnya. Pasalnya, di toko atau supermarket di kota-kota di Arab Saudi, banyak dijumpai produk makanan dan minuman buatan Indonesia. Salah satu produk yang banyak ditemui adalah mie instan produksi Indofood.
Produk mie yang di Indonesia dikenal dengan merek Indomie itu banyak dibeli jemaah calon haji Indonesia. Wartawan Gemabisnis.com, Yayat Supriatna melaporkan dari Makkah Al Mukarromah, Senin (12/06/2023) bahwa sejumlah outlet makanan dan minuman yang ada di lobby hotel maupun toko- toko di sepanjang jalan, banyak memajang produk Pop Mie.
“Di pasar Saudi Arabia produk mie dengan merek Pop Mie dipasarkan dengan merek Indomie tapi ditulis dalam huruf Arab,” papar Yayat.
Untuk mendapatkan satu cup Pop Mie, jemaah calon haji harus mengeluarkan kocek sebesar 5 riyal yang jika dikonversikan dengan kurs 4.300 besarnya adalah sekitar Rp 21.500.
Jemaah calon haji tidak perlu repot mencari air panas karena pedagang telah menyiapkan air panas untuk menyeduh Pop Mie. “Karena cukup praktis, produk ini banyak diminati jemaah calon haji,” lapor Yayat.
Pelayanan Kesehatan
Sementara itu dari Jeddah dilaporkan Tim kesehatan haji Indonesia siap memberikan pelayanan kesehatan bagi jemaah yang membutuhkan setibanya di Bandara King Abdulaziz Internasional Airport (KAIA), Jeddah. Mereka siaga 24 jam di pos kesehatan dilengkapi fasilitas medis dan obat-obatan yang memadai untuk pertolongan pertama.
Tim terdiri dari tiga dokter dan sembilan perawat yang dibagi menjadi tim tim. Masing-masing tim terdiri dari 1 dokter dan 3 perawat yang berjaga bergantian selama 24 jam.
Pos Kesehatan Bandara mulai beroperasi sejak hari pertama kedatangan jemaah haji gelombang kedua, 7 Juni 2023. Layanan kesehatan yang diberikan berupa tindakan medis darurat.
Adapun layanan untuk tindakan darurat, seperti: pemeriksaan fisik, pemasangan infus, dan perawatan standar Instalasi Gawat Darurat (IGD). Tapi tak bisa sampai cek lab, hanya tindakan awal, seperti respon darurat saja.
Untuk jemaah yang memerlukan tindakan medis lebih lanjut, dokter Bandara akan mengeluarkan surat rujukan ke Rumah Sakit (RS); baik Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) atau Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah.
Untuk RSAS rujukan ada banyak pilihan. Namun, yang diutamakan adalah dirujuk ke KKHI Makkah atau RSAS terdekat.
Selain tim medis, obat-obatan, dan peralatan medis yang memadai, di pos kesehatan haji Indonesia tersedia 3 unit bed, 2 kursi roda, dan mobil golf untuk mobilisasi antar jemput jemaah yang sakit.