Gemabisnis.com, JAKARTA – Indonesia membukukan total nilai ekspor sebesar US$26,5 miliar selama bulan Maret 2022, naik 29,4% month-to-month dibandingkan total nilai ekspor bulan Februari yang mencapai US$20,47 miliar dan naik 44,4% year-on-year dibandingkan dengan US$18,4 miliar pada bulan Maret 2021, demikian data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini, Senin (18/04).
Menurut data BPS tersebut, pada bulan Maret 2022 Indonesia mengekspor produk nonmigas senilai US$25,1 miliar (94,7% dari total ekspor), naik dibandingkan US$19,5 miliar pada Februari 2022 dan US$17,45 miliar pada Maret 2021, dan mengekspor produk migas senilai US$1,4 miliar (5,3% dari total ekspor), naik dibandingkan US$990 juta pada bulan Februari 2022 dan US$910 juta pada Maret 2021.
Jika dilihat lebih rinci lagi, selama bulan Maret 2022 Indonesia mengekspor produk minyak dan gas senilai US$1,41 miliar (naik 41,2% M-to-M dan naik 54,8% Y-on-Y) dengan kontribusi terhadap total ekspor 5,3%, produk pertanian, kehutanan dan perikanan senilai US$430 juta (naik 23,3% M-to-M dan naik 7.7% Y-on-Y) dengan kontribusi 1,6%, produk industri pengolahan US$19,3 miliar (naik 24% M-to-M dan naik 29,8% Y-on-Y) dengan kontribusi sebesar 72,7%, serta produk pertambangan dan lainnya US$5,4 miliar (naik 29,4% M-to-M dan naik 44,4% Y-on-Y) dengan kontribusi 20,4%.
Secara akumulatif total nilai ekspor selama periode Januari-Maret 2022 mencapai US$66,14 miliar, naik 35,25% dibandingkan dengan total nilai ekspor periode yang sama tahun 2021 yang mencapai US$48,90 miliar. Sedangkan, nilai ekspor nonmigas selama periode Januari-Maret 2022 mencapai US$62,84 miliar, naik 35,87% dibandingkan dengan nilai ekspor nonmigas selama periode yang sama tahun 2021 yang mencapai US$46,25 miliar.
Sementara itu, total nilai impor selama bulan Maret mencapai US$21,97 miliar naik 32,02% dibandingkan US$16,64 miliar pada bulan Februari 2021, dan naik 30,85% dibandingkan dengan total nilai impor bulan Maret 2021 yang mencapai US$16,79 miliar.
Nilai impor nonmigas selama bulan Maret 2022 mencapai US$18,48 miliar, naik 34,50% dibandingkan dengan nilai impor nonmigas selama bulan Februari 2022 yang mencapai US$13,74 miliar. Nilai ekpor nonmigas bulan Maret 2022 juga mengalami kenaikan 27,34% dibandingkan dengan nilai ekspor nonmigas bulan Maret 2021 yang mencapai US$14,51 miliar.
Seperti biasanya, impor nonmigas didominasi oleh bahan baku/penolong yang pada bulan Maret 2022 mencapai US$17,02 miliar (naik 32,60% M-to-M dan 26,01% Y-on-Y), diikuti impor barang modal di urutan kedua dengan nilai US$3,13 miliar (naik 20,31% M-to-M dan 30,12% Y-on-Y) selama bulan Maret 2022. Urutan ketiga ditempati barang konsumsi dengan nilai impor US$1,82 miliar, naik 51,22% M-to-M dan 26,01% Y-to-Y.
Nilai impor migas juga mengalami kenaikan selama bulan Maret mencapai US$3,49 miliar, naik 20,33% dibandingkan nilai ekspor migas Februari 2022 yang mencapai US$2,90 miliar, dan naik 53,22% dibandingkan nilai ekspor migas bulan Maret 2021 yang mencapai US$2,28 miliar.
Secara akumulatif, selama periode Januari-Maret 2022 total nilai impor mencapai US$56,82%, naik 30,97% dibandingkan total nilai impor pada periode yang sama tahun 2021 yang mencapai US$43,38 miliar. Impor nonmigas mencapai US$48,19 miliar selama Januari-Maret 2022, naik 26,0% dibandingkan US$38,25 miliar pada periode yang sama tahun 2021 yang mencapai US$38,25 miliar.
Selama bulan Maret 2022 Indonesia berhasil membukukan surplus perdagangan sebesar US$4,53 miliar, naik 18,3% dibandingkan US$3,83 miliar pada bulan Februari 2022, dan naik 188,5% jika dibandingkan dengan surplus perdagangan bulan Maret 2021 yang mencapai US$1,57 miliar.
Secara akumulatif surplus perdagangan selama bulan Januari-Maret 2002 mencapai US$66,14 miliar, naik 35,25% dibandingkan dengan US$48,90 miliar pada periode yang sama tahun 2021. (YS)