• Home
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan
  • Kode Etik
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
Sabtu, September 6, 2025
GemaBisnis.com - Bersama Membangun Bangsa
  • Home
  • Hot News
  • Bursa Komoditi
  • Energi & Pertambangan
  • Kehutanan & Lingkungan
  • Perkebunan
  • Peternakan
  • Lainnya
    • Perikanan
    • Pangan
    • Hortikultura
    • Manufaktur
    • Opini
    • Umum
    • Ekbis
    • Profil
No Result
View All Result
  • Home
  • Hot News
  • Bursa Komoditi
  • Energi & Pertambangan
  • Kehutanan & Lingkungan
  • Perkebunan
  • Peternakan
  • Lainnya
    • Perikanan
    • Pangan
    • Hortikultura
    • Manufaktur
    • Opini
    • Umum
    • Ekbis
    • Profil
No Result
View All Result
GemaBisnis.com - Bersama Membangun Bangsa
No Result
View All Result

Pemerintah Disarankan Kembali Ciptakan Captive Market untuk Beras Bulog

Admin by Admin
Agustus 30, 2022
0
Pemerintah Disarankan Kembali Ciptakan Captive Market untuk Beras Bulog

Foto: Gemabisnis.com

0
SHARES
32
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Gemabisnis.com, JAKARTA –  Pemerintah dihimbau untuk mengembalikan pasar pasti (captive market) untuk beras Perum Bulog untuk mendorong agar Perum Bulog kembali bergairah melakukan pengadaan beras petani dan sekaligus membuat petani kembali bersemangat meningkatkan produksi padi, demikian diungkapkan pengamat perberasan yang juga pegiat Komite Pendayagunaan Pertanian (KPP), Khudori dalam sebuah webinar bertema “Pengelolaan CPP dengan Mekanisme Synamic Stock” yang diselenggarakan oleh PATAKA hari ini, Selasa (30/8).

Khudori mengatakan penghapusan captive market beras Perum Bulog berupa program Raskin (Beras untuk Rakyat Miskin) yang kemudian diubah namanya menjadi Rastra (Bantuan Sosial Beras Sejahtera) telah menimbulkan dampak berantai yang sangat signifikan dalam dunia perberasan di tanah air.

Dampak langsung dari penghapusan captive market tersebut diantaranya penurunan penyaluran beras Perum Bulog ke masyarakat yang diikuti dengan menurunnya volume pengadaan beras petani oleh Perum Bulog. Akibatnya, petani pun mengalami hambatan dalam menjual beras ke pasar karena pembeli utamanya mengurangi pembelian. Hal ini telah mengakibatkan harga beras di tingkat petani menjadi lebih sering berada di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

BacaJuga

Befood Setra Ramos Dukung Acara “ELF Reunion” Nobar Super Junior Bersama Befood Community

BULOG, TNI Salurkan Bantuan bagi Pengemudi Ojol, Pasukan Orange, Masyarakat Umum

Meurut Khudori, sebelum program Raskin/Rastra dihapuskan yaitu pada periode 2014-2016 volume penyaluran beras oleh Bulog mencapai 3,3 juta ton per tahun (sekitar 2,9 juta ton diantaranya melalui program Raskin), sedangkan selama masa transisi penghapusan program Raskin/Rastra tahun 2017-2019 volume penyaluran beras oleh Bulog turun menjadi 1,9 juta ton/tahun dan pasca penghapusan program Raskin/Rastra pada tahun 2020-2021 volume penyaluran beras oleh Bulog menjadi tinggal 1,4 juta ton/tahun.

Sementara itu, sebelum program Raskin/Rastra dihapuskan, pada periode 2014-2016 volume pengadaan beras oleh Bulog dari dalam negeri mencapai 2,2 juta ton per tahun, sedangkan selama masa transisi penghapusan program Raskin/Rastra tahun 2017-2019 volume pengadaan beras oleh Bulog turun menjadi 1,4 juta ton/tahun dan pasca penghapusan program Raskin/Rastra pada tahun 2020-2021 volume pengadaan beras oleh Bulog menjadi tinggal 993.480 ton/tahun.

Penurunan volume pengadaan beras dalam negeri dan penyalurannya ke pasar domestik telah mengakibatkan harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani lebih sering berada di bawah HPP yang ditetapkan pemerintah. Ketika masih ada program Raskin/Rastra harga GKP di tingkat petani baru berada di bawah HPP ketika musim panen raya pada bulan Maret-April-Mei, pasca penghapusan program Raskin/Rastra harga GKP di tingkat petani hampir sepanjang tahun (setiap bulan) berada di bawah HPP dengan tingkat yang bervariasi.

Khudori mencontohkan pada bulan Maret 2018 harga rata-rata GKP di tingkat Petani berada 1,22% lebih rendah dari HPP-nya, pada bulan April 2018 lebih rendah 7,84% dari HPP-nya, sedangkan pada tahun 2020 hampir setiap bulan harga rata-rata GKP di tingkat petani lebih rendah dari HPP-nya, yaitu pada bulan April 2020 lebih rendah 17,69% dari HPP-nya, pada bulan Mei lebih rendah 17,89% dari HPP-nya. Pada tahun 2021 sepanjang tahun harga rata-rata GKP di tingkat petani lebih rendah dari HPP-nya dimana yang paling rendah terjadi pada bulan April 2021 yaitu lebih rendah 40,33% dari HPP-nya. Demikian juga pada tahu 2022 ini hingga bulan Juli 2022 harga GKP di tingkat petani selalu lebih rendah dari HPP-nya.

Walaupun pemerintah membuat program baru yaitu Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) sebagai pengganti program Operasi Pasar, namun volume penyaluran beras melalui program KPSH tersebut rata-rata hanya mencapai 739.254 ton/tahun, jauh di bawah volume penyaluran melalui program Raskin yang mencapai 2,9 juta ton/tahun atau rata-rata 240.00-250.000 ton/bulan.

Pemulihan kembali mekanisme captive market dalam penyaluran beras Bulog, tambah Khudori, sangat penting bagi operasionalisasi Cadangan Pangan Pemerintah melalui pelaksanaan Stok Dinamis (Dynamic Stock) yang akan dilaksanakan pemerintah di bawah koordinasi lembaga baru Badan Pangan Nasional (BAPANAS).

Sementara itu, Ketua Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Soetarto Alimoeso yang juga Dirut Bulog periode 2009-2014 mengatakan akibat lanjutan dari penurunan pengadaan beras Bulog dari petani selama ini adalah petani menjadi kurang bergairah memproduksi padi. Hal ini terlihat dengan terus menurunnya luas panen padi di tanah air yang diikuti dengan terus menurunnya surplus produksi beras nasional. Tentu saja hal ini sangat mengkhawatirkan jika dilihat dari sisi ketahanan pangan nasional.

Selain Khudori dan Soetarto Alimoeso, hadir pula sebagai pembicara dalam webinar tersebut Direktur Distrbusi dan Cadangan Pangan BAPANAS Rachmi Widiriani, Asisten Deputi Pangan Kemenko Perekonomian M. Saifulloh dan dosen IPB University Sam Herodian. (YS)

Previous Post

Lulusan Politeknik KKP Pariaman Diminati Perusahaan Perikanan

Next Post

Harga TBS di Riau Naik 4,7% Menjadi Rp 2.551,33/kg untuk Periode 31 Agustus-6 September 2022

Admin

Admin

Related Posts

Befood Setra Ramos Dukung Acara “ELF Reunion” Nobar Super Junior Bersama Befood Community
Pangan

Befood Setra Ramos Dukung Acara “ELF Reunion” Nobar Super Junior Bersama Befood Community

by Admin
September 4, 2025
0

Gemabisnis.com, JAKARTA – Befood Setra Ramos, beras premium pilihan keluarga Indonesia, mendukung penyelenggaraan acara “ELF Reunion”, sebuah gathering spesial penggemar...

Read more
BULOG, TNI Salurkan Bantuan bagi Pengemudi Ojol, Pasukan Orange, Masyarakat Umum

BULOG, TNI Salurkan Bantuan bagi Pengemudi Ojol, Pasukan Orange, Masyarakat Umum

September 2, 2025
Perum BULOG Salurkan 43.000 Ton Beras SPHP untuk Rayakan HUT ke-80 RI

Perum BULOG Salurkan 43.000 Ton Beras SPHP untuk Rayakan HUT ke-80 RI

Agustus 31, 2025
Dirut BULOG Tinjau Proyek Ketahanan Pangan 1 Juta Ha di Merauke

Dirut BULOG Tinjau Proyek Ketahanan Pangan 1 Juta Ha di Merauke

Agustus 26, 2025
BULOG Gelar Media Gathering dan Friendly Match Executive Mini Soccer Bersama Awak Media

BULOG Gelar Media Gathering dan Friendly Match Executive Mini Soccer Bersama Awak Media

Agustus 26, 2025
Next Post

Harga TBS di Riau Naik 4,7% Menjadi Rp 2.551,33/kg untuk Periode 31 Agustus-6 September 2022

BERITA TERBARU

Befood Setra Ramos Dukung Acara “ELF Reunion” Nobar Super Junior Bersama Befood Community

Befood Setra Ramos Dukung Acara “ELF Reunion” Nobar Super Junior Bersama Befood Community

September 4, 2025
BULOG, TNI Salurkan Bantuan bagi Pengemudi Ojol, Pasukan Orange, Masyarakat Umum

BULOG, TNI Salurkan Bantuan bagi Pengemudi Ojol, Pasukan Orange, Masyarakat Umum

September 2, 2025
KADI Lakukan Penyelidikan Antidumping terhadap Impor Hot Rolled Coils dari Tiongkok

KADI Lakukan Penyelidikan Antidumping terhadap Impor Hot Rolled Coils dari Tiongkok

September 2, 2025
Produksi Sawit Indonesia Terancam

POPSI Desak Pemerintah Tegakkan Kemitraan yang Adil dan Dorong Reforestasi Sawit Ilegal

September 2, 2025
Indonesia, Peru Mulai Perundingan IP-CEPA, Targetkan Selesai November 2024

Ekspor Karet Alam Sumut Juli 2025 Terkoreksi, Harga Mulai Menguat

Agustus 31, 2025
Kemenperin Tagih Produsen Mobil Listrik Penuhi Kewajiban TKDN Minimal 40%

Kemenperin Tagih Produsen Mobil Listrik Penuhi Kewajiban TKDN Minimal 40%

Agustus 31, 2025
GemaBisnis.com - Bersama Membangun Bangsa

Gemabisnis.com adalah sebuah paltform informasi, investasi dan data yang berfokus pada bidang ekonomi dan bisnis, khususnya pasar komoditi di Indonesia dan global.

Follow Us

Kategori Populer

  • Bursa Komoditi
  • Ekbis
  • Energi & Pertambangan
  • Hortikultura
  • Hot News
  • Kehutanan & Lingkungan Hidup
  • Manufaktur
  • Opini
  • Pangan
  • Perikanan
  • Perkebunan
  • Pertanian
  • Peternakan
  • Profil
  • Umum
  • Uncategorized
  • Wisata

Berita Terbaru

Befood Setra Ramos Dukung Acara “ELF Reunion” Nobar Super Junior Bersama Befood Community

Befood Setra Ramos Dukung Acara “ELF Reunion” Nobar Super Junior Bersama Befood Community

September 4, 2025
BULOG, TNI Salurkan Bantuan bagi Pengemudi Ojol, Pasukan Orange, Masyarakat Umum

BULOG, TNI Salurkan Bantuan bagi Pengemudi Ojol, Pasukan Orange, Masyarakat Umum

September 2, 2025
  • Home
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan
  • Kode Etik
  • Disclaimer
  • Privacy Policy

Copyright © 2021 www.gemabisnis.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Hot News
  • Bursa Komoditi
  • Energi & Pertambangan
  • Kehutanan & Lingkungan Hidup
  • Perkebunan
  • Peternakan
  • Perikanan
  • Pangan
  • Hortikultura
  • Manufaktur
  • Opini
  • Umum
  • Ekbis
  • Profil

Copyright © 2021 www.gemabisnis.com