Gemabisnis.com, JAKARTA – Pabrikan mobil Jepang Toyota Motor menyatakan Jumat (28/7) bahwa perusahaan tersebut berhasil menjual 5,1% lebih banyak mobil selama semester pertama tahun 2023 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022, terbantu oleh meredanya permasalahan pasokan semikonduktor dan terutama semakin kuatnya permintaan di pasar Jepang.
Kantor berita Reuters melaporkan Toyota Motor berhasil menjual 4,9 juta unit mobil secara global selama enam bulan pertama tahun ini termasuk di dalamnya merek mobil mewah Lexus, lebih tinggi 5,1% dibandingkan penjualan selama semester pertama tahun 2022 yang mencapai 4,7 juta unit mobil.
Penjualan mobil Toyota di pasar Jepang melonjak 33,2% menjadi 878.215 unit dibandingkan dengan penjualan di periode yang sama tahun lalu, sementara itu penjualan mobil Toyota di pasar Amerika Serikat (AS) turun 0,7% menjadi 1 juta unit lebih dan di pasar Asia turun 0,5% menjadi sekitar 1,5 juta unit.
Selama bulan Juni penjualan global naik 10% menjadi 898.947 unit, terdongkrak oleh tumbuhnya permintaan, termasuk untuk kendaraan listrik seperti hybrid di pasar seperti AS dan Eropa.
Penjualan bulanan mobil Toyota di pasar China tercatat mengalami penurunan untuk pertama kalinya dalam tiga bulan terakhir pada bulan Juni sebesar 12,8% year-on-year menjadi 174.548 unit. Selama semester pertama 2023 penjualan mobil Toyota di pasar China turun 2,8%.
Penjualan mobil listrik hybrid secara global tumbuh 37,6% year-on-year menjadi 292.131 unit atau hampir mencapai sepertiga dari total volume penjualan mobil global pada bulan lalu.
Selama bulan Juni, Toyota menjual 10.191 mobil listrik berbasis baterai di seluruh dunia termasuk merek Lexus, dengan volume penjualan 5.000 unit di pasar China saja. Jumlah tersebut menjadikan total penjualan mobil listrik berbasis baterai yang terjual selama semester pertama 20230 menjadi 46.171 unit. (YS)