Gemabisnis.com, JAKARTA – Rishi Sunak yang menjadi Perdana Menteri (PM) Inggris ketiga dalam dua bukan terakhir terhitung mulai Selasa (25/10) berjanji untuk membawa negara tersebut keluar dari krisis ekonomi parah dan membangun kembali kepercayaan politik.
Kantor berita Thomson Reuters menyebutkan Sunak yang menjadi PM Inggris pertama keturunan India dan termuda sepanjang sejarah kerajaan Inggris (usianya kini 42 tahun) segera menunjuk kembali Jeremy Hunt sebagai Menteri Keuangannya dengan tujuan untuk menenangkan pasar yang dalam beberapa waktu terakhir menolak program pendahulunya yang merencanakan untuk meningkatkan utang dalam rangka mendorong kebangkitan perekonomian negara tersebut.
Mantan bos hedge fund kelahiran Southampton 12 Mei 1980 dan beristrikan wanita kaya raya Akshata Murty itu mengatakan dia akan menyatukan negara dan diperkirakan akan membentuk kabinet yang akan diisi oleh perwakilan semua sayap politik Partai Konservatif untuk mengakhiri pertikaian internal dan perubahan kebijakan dadakan yang telah menakutkan para investor dan menggelisahkan para sekutu internasional.
Sunak memuji ambisi pendahulunya Liz Truss untuk memacu kembali pertumbuhan ekonomi Inggris tetapi dia mengakui PM Liz telah melakukan sejumlah kesalahan. Sunak juga mengatakan keputusan yang sulit harus dia ambil segera seperti memangkas pengeluaran publik.
PM baru Inggris yang beragama Hindu tersebut juga telah merestorasi posisi Dominic Raab sebagai Wakil PM, sebuah posisi yang dihapuskan PM Liz Truss selama 44 hari menjadi PM, serta menunjuk kembali James Cleverly sebagai Menteri Luar Negeri dan Ben Wallace sebagai Menteri Pertahanan.
Sunak yang juga menjadi salah satu anggota parlemen Inggris terkaya diperkirakan akan memangkas pengeluaran untuk menutupi defisit anggaran yang diperkirakan mencapai 40 miliar poundsterling (sekitar US$45 miliar) untuk belanja publik akibat melambannya perekonomian, naiknya biaya hutang dan skema bantuan energi.
Dia kini harus mengevaluasi semua pengeluaran negara termasuk pengeluaran di bidang-bidang yang secara politik sangat sensitif seperti kesehatan, pendidikan, pertahanan, kesejahteraan dan pensiun. Namun dengan kejatuhan popularitas partainya dia akan menghadapi resiko meningkatnya seruan pemilu jika dia mengesampingkan terlalu banyak janji pemilu yang memenangkan Partai Konservatif pada tahun 2019.
PM Sunak yang menjadi Menteri Keuangan selama pandemi COVID-19 berjanji untuk menempatkan stabilitas dan kepercayaan perekonomian sebagai jantung agenda pemerintahannya. “Hal ini berarti kita akan menghadapi keputusan sulit,” kata dia segera setelah menerima permintaan Raja Charles III untuk membentuk pemerintahan. (YS)