Gemabisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Republik Federasi Rusia berkeinginan untuk meningkatkan ekspor biji gandum dan komoditas biji-bijian lainnya seperti kedelai dan barley ke Indonesia guna memenuhi kebutuhan pasar biji gandum dan biji-bijian lainnya di Indonesia yang relatif sangat besar setiap tahunnya.
Duta Besar Republik Federasi Rusia untuk Republik Indonesia, Sergei Tolchenov mengatakan delegasi eksportir biji gandum dan biji-bijian lainnya dari Rusia telah mengungkapkan keinginan mereka untuk lebih meningkatkan ekspor komoditas gandum dan biji-bijian lainnya ke Indonesia. Keinginan itu disampaikan mereka kepada pihak Kedutaan Besar Republik Federasi Rusia di Indonesia.
Menurut Dubes Tolchenov para eksportir tersebut menyatakan kesiapannya untuk memasok biji gandum dan bijian-bijian lainnya yang dibutuhkan Indonesia dengan kualitas dan harga yang sangat bersaing dibandingkan dengan komoditas yang sama yang dipasok negara-negara eksportir lainnya.
“Mereka (ekpsortir Rusia) telah menyatakan kesiapannya untuk meningkatkan volume ekspor gandum dan biji-bijian lainnya ke Indonesia dan mereka meminta Kedubes Rusia di Indonesia untuk memfasilitasi guna mempertemukan dan menjembatani mereka dengan para importir gandum Indonesia. Yang pasti kami bisa menawarkan gandum dan biji-bijian dengan harga yang lebih murah dan kualitas terbaik kepada para importir Indonesia,” tutur Dubes Tolchenov kepada Gemabisnis.com usai jumpa pers di kediamannya di Jakarta, Rabu (29/10).
Dubes Tolchenov mengatakan selama ini Indonesia memang sudah sering mengimpor biji gandum dari Rusia, namun demikian pihak eksportir Rusia ingin lebih meningkatkan volume ekspornya ke Indonesia mengingat Indonesia merupakan pasar yang besar dan menjadi salah satu importir gandum terbesar di dunia. Selain itu, Rusia juga ingin menawarkan komoditas biji-bijian lainnya seperti kedelai dan barley kepada para pengusaha Indonesia mengingat Indonesia juga mengimpor kedelai cukup banyak untuk industri tahu dan tempe serta barley untuk kebutuhan industri makanan dan minuman.
“Pada tahun lalu (2024) Indonesia mengimpor sekitar 1,6 juta ton gandum dari Republik Federasi Rusia, namun kelihatannya tahun ini volume impornya menurun karena adanya sejumlah permasalahan. Diharapkan tahun depan ekspor biji gandum Rusia ke Indonesia bisa meningkat lebih tinggi lagi,” tegas Dubes Tolcehnov.
Menurut catatan Gemabisnis.com, Indonesia menjadi salah satu negara dengan volume impor biji gandum terbesar di dunia dengan voume impor sekitar 10-11 juta ton/tahun. Selama bertahun-tahun Indonesia menjadi pengimpor biji gandum terbesar kedua di dunia setelah Mesir. Tingginya volume impor gandum dapat dimaklumi karena Indonesia hampir tidak memproduksi biji gandum (kalaupun ada volume produksinya relatif sangat kecil), sedangkan kebutuhan dalam negerinya relatif sangat besar.
Selama ini Indonesia mengimpor biji gandum dari banyak negara, termasuk dari Australia, Amerika Serikat, India, Turki dan Rusia. Australia menjadi pemasok gandum terbesar bagi Indonesia terutama karena faktor kedekatan jarak pengapalannya ke Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir ini Rusia juga menjadi salah satu pemasok gandum yang cukup besar bagi Indonesia terutama ketika pasokan/produksi gandum di negara lainnya sedang kurang baik akibat gangguan cuaca atau gangguan lainnya.
Biji gandum digunakan sebagai bahan baku untuk produksi tepung terigu. Tepung terigu sendiri penggunaannya banyak sekali diantaranya untuk membuat roti, biskuit, berbagai jenis kue, mie basah, mie instant, spaghetti dan lain-lain. (YS)












