Gemabisnis.com, JAKARTA – Sekolah Lapang Hilal (SLH) BMKG untuk pertama kalinya digelar di Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalaam, Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu (28/8/2022).
Dalam sambutannya, Plt. Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Muzli mengatakan SLH merupakan kegiatan edukasi kepada masyarakat mengenai proses rukyatul hilal.
Sasaran pelatihan tersebut, kata dia, diantaranya adalah pihak-pihak yang terkait rukyatul hilal, seperti Kementerian Agama, Pengadilan Agama, ormas keagamaan, lembaga pendidikan, astronom amatir dan stakeholder terkait.
“Kegiatan ini adalah edukasi peserta mengenai detail proses pengamatan hilal yang dilakukan di Indonesia,” kata dia meurujuk pada SLH yang berlangsung pada 28-29 Agustus 2022.
Adapun SLH tahun 2022 yang bertema “Menuju Masyarakat Bersahabat dengan Rukyatul Hilal” ini diikuti 200 orang peserta dari berbagai pemangku kepentingan lintas sektor, termasuk bagi civitas PPMI Assalaam.
Direktur PPMI Uripto Mahmud Yunus mengatakan ponpes yang ia pimpin memiliki Observatorium Assalaam atau Club Astronomi Santri Assalaam. Ia berharap pelatihan SLH dapat menambah kemampuan para santri dalam hal ilmu falak.
“Insya Allah dengan adanya SLH ini akan semakin menumbuhkan kecintaan santri dan masyarakat terhadap astronomi pada khususnya, dan keilmuan pada umumnya,” katanya.
Deputi Bidang Geofisika BMKG Suko Prayitno Adi mengatakan lembaganya memberi edukasi, masukan dan pelatihan kepada pegiat hilal astronomi serta perkumpulan-perkumpulan astronomi. Ia berharap pelatihan memberi kontribusi pada rukyatul hilal lebih akurat serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
“Lebih dari 80% penduduk Indonesia beragama Islam, yang menggunakan kalender Hijriyah dalam beribadah sepanjang tahun. Maka keakuratan dan ketepatan rukyatul hilal dalam kalender Hijriyah penting dan krusial,” katanya. (YS)