Gemabisnis.com, JAKARTA
Transaksi fisik timah batangan untuk tujuan ekspor di lantai Bursa Komoditi dan Derivative Indonesia (BKDI) atau Indonesia Commodity and Derivatives Indonesia (ICDX) mengalami lonjakan 603% sepanjang tahun 2021 menjadi 29.905,09 ton dibandingkan 4.254,09 ton tahun 2020.
Data transaksi fisik timah batangan untuk tujuan ekspor yang diperoleh Gemabisnis.com dari ICDX menunjukkan bahwa volume transaksi fisik timah batangan di bursa tersebut mulai mengalami pemulihan setelah pada tahun 2020 mengalami penurunan drastis menjadi hanya 4.254,09 ton dari 40.895,11 ton pada tahun 2019.
Bahkan, menurut catatan Gemabisnis.com, pada tahun 2018 volume transaksi fisik timah batangan di ICDX sempat mencapai angka tertinggi di level 75.563,27 ton ketika ICDX masih menjadi satu-satunya bursa berjangka di Indonesia yang memperdagangkan kontrak timah batangan secara fisik.
Sejak tahun 2019, tepatnya pada bulan Agustus, pemerintah melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan memperbolehkan Bursa Berjangka Jakarta atau Jakarta Futues Exchange (JFX) untuk memperdagangkan kontrak timah secara fisik bersama-sama dengan ICDX. ICDX sendiri sudah memperdagangkan kontrak fisik timah batangan sejak 30 Agustus 2013.
Sementara itu, perdagangan kontrak fisik timah untuk pasar dalam negeri di ICDX mengalami penurunan sangat signifikan pada tahun 2021 menjadi tinggal 1.039,99 ton dari 2.820,00 ton pada tahun 2020, bahkan jauh lebih rendah lagi jika dibandingkan dengan volume transaksi tahun 2019 yang mencapai 3.240,00 ton. (YS)