Gemabisnis.com, JAKARTA – Perdagangan global diperkirakan mengalami penciutan sebesar 5% di tahun 2023 dibandingkan dengan tahun 2022, kata lembaga perdagangan PBB United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) yang berkantor pusat di Geneva, Swiss, Senin (11/12). Secara keseluruhan lembaga PBB tersebut juga menyampaikan prediksi perdagangan global yang pesimistik untuk tahun 2024.
Kantor berita Reuters melaporkan, UNCTAD dalam laporannya berjudul ‘Global Trade Update’ memproyeksikan bahwa nilai perdagangan global tahun ini akan mencapai sekitar US$30,7 triliun.
Menurut lembaga PBB tersebut, perdagangan barang diperkirakan akan menciut hampir US$2 triliun tahun 2023 atau 8% sedangkan perdagangan jasa diperkirakan meningkat sekitar US$500 miliar atau sekitar 7%.
UNCTAD menyatakan penciutan perdagangan barang tersebut antara lain diakibatkan oleh lebih rendahnya kinerja ekspor dari negara-negara yang sedang berkembang.
“Perdagangan global mengalami penurunan sepanjang tahun 2023 terutama dipengaruhi oleh menurunnya permintaan di negara-negara maju, menurunnya kinerja negara-negara di kawasan Asia Timur dan menurunnya harga-harga komoditi. Faktor-faktor tersebut secara kolektif berkontribusi terhadap penyusutan perdagangan barang secara signifikan,” ungkap UNCTAD dalam laporannya tersebut.
UNCTAD juga menyatakan prakiraan perdagangan global di tahun 2024 masih tetap sangat tidak pasti dan secara umum masih pesimistis.
“Di satu sisi, indikator-indikator ekonomi tertentu memberikan sinyal potensi perbaikan, namun ketegangan geopolitik, tingkat hutang yang tinggi dan menyebarnya kerapuhan ekonomi yang terus berlanjut diperkirakan akan memberikan pengaruh negatif terhadap pola perdagangan global,” kata UNCTAD. (YS)