Gemabisnis.com, JAKARTA – Komisi Ekonomi Eurasia akan segera memulia pembahasan perjanjian perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA) dengan pemerintah Indonesia menyusul selesainya kegiatan studi kelayakan mengenai FTA tersebut belum lama ini.
Hal itu disampaikan Menteri Perdagangan Komisi Ekonomi Eurasia Andrey Slepnev dalam pernyataan tertulisnya melalui telegram Kedutaan Besar Rusia di Jakarta hari ini Kamis (2/6).
Uni Ekonomi Eurasia (Eurasian Economic Union) terdiri dari lima negara yang terletak di kawasan Eropa Timur dan Asia Tengah, yaitu Rusia, Belarusia, Kazakhstan, Armenia dan Kyrgyzstan
“Indonesia adalah ekonomi terbesar di ASEAN dan terbesar keempat dari segi jumlah penduduk di dunia. Kerja Kelompok Penelitian Bersama (Joint Feasibility Study Group EAEU-Indonesia) menunjukkan bahwa hubungan perdagangan antara negara-negara anggota Uni Ekonomi Eurasia dan Republik Indonesia memiliki potensi yang besar dikembangkan,” kata Andrey Slepnev.
Selain itu, lanjut dia, liberalisasi tarif dalam perjanjian perdagangan bebas diperkirakan akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi kedua belah pihak.
Andrey mengatakan berdasarkan hasil kajian tersebut pembentukan perjanjian perdagangan bebas akan membantu meningkatkan perdagangan barang-barang pertanian dan industri, serta memaksimalkan keuntungan bersama.
Lebih jauh Andrey menjelaskan bahwa berdasarkan data hasil pemodelan, serealia, daging, es krim, cokelat, minuman beralkohol, ikan dan seafood, pupuk mineral, barang dari karet dan produk plastik, kendaraan bermotor, batu bara, barang kertas dan barang logam memiliki potensi terbesar untuk menopang pertumbuhan ekspor di negara-negara Uni Ekonomi Eurasia.
Selanjutnya, kata Andrey, selama proses pembahasan dan dalam proses pendefinisian kondisi optimal untuk akses ke pasar, karakteristik atau ciri khas perkembangan ekonomi setiap negara yang akan terlibat dalam perjanjian perdagangan bebeas tersebut akan menjadi turut bahan pertimbangan. (YS)