Gemabisnis.com, JAKARTA – Volume impor minyak kelapa sawit India dari dunia mengalami penurunan cukup signifikan sebesar 29,7% selama bulan Februari 2023 di angka 586.007 ton dibandingkan dengan 833.667 ton pada bulan Januari 2023, demikian data yang dikeluarkan oleh the Solvent Extractors’ Association of India dan diperoleh Gemabisnis.com hari ini, Jumat (17/3).
Namun demikian, berdasarkan data the Solvent Extractors’ Association of India tersebut, volume impor minyak kelapa sawit India di bulan Februari 2023 masih lebih tinggi jikan dibandingkan dengan volume impor pada bulan yang sama tahun lalu yang mencapai 454.794 ton.
Selama bulan Februari 2023 Indonesia masih menjadi pemasok minyak kelapa sawit terbesar ke pasar India dengan total volume 304.580 ton yang terdiri dari 151.987 ton Refined Bleached Deodorized (RBD) Palm Olein dan 152.593 ton Crude Palm Oil (CPO). Jika dibandingkan dengan bulan Januari 2023 yang mencapai 490.570 ton yang terdiri dari 138,254 ton RBD Palam Olein dan 352.316 ton CPO, impor minyak kelapa sawit India dari Indonesia pada bulan Februari 2023 mengalami penurunan sangat signifikan sebesar 37,9%.
Penurunan volume ekspor minyak sawit Indonesia ke India dipekirakan terjadi akibat langkah pemerintah Indonesia yang membatasi ekspor minyak kelapa sawit dalam rangka mengamankan pasokan dan mengendalikan kenaikan harga minyak goreng sawit di pasar dalam negeri menjelang bulan suci Ramadhan 1444 H/2023.
Malaysia menjadi pemasok minyak kelapa sawit terbesar kedua ke India selama bulan Februari 2023 dengan total volume 184.247 ton, terdiri dari25.750 ton RBD Palm Olein, 150.998 ton CPO dan 7.499 ton Crude Palm Kernel Oil (CPKO). Volume impor minyak sawit India dari Malaysia selama bulan Februari 2023 pun mengalami penurunan sangat signifikan sebesar 38,7% jika dibandingkan dengan bulan Januari 2023 yang mencapai 300.697 ton (terdiri dari 35.500 ton RBD Olein dan 265.197 ton CPO).
Selain dari Indonesia dan Malaysia, selama bulan Februari 2023 India juga mengimpor minyak kelapa sawit dari Thailand sebesar 89.981 ton (terdiri dari 9.500 ton RBD Palm Olein, 78.481 ton CPO dan 2.000 ton CPKO) dan dari Papua New Guinea sebesar 7.200 ton dalam bentuk RBD Olein seluruhnya.
Untuk memenuhi kebutuhan minyak nabati di dalam negerinya, selain mengimpor minyak kelapa sawit, selama bulan Februari 2023 India juga mengimpor jenis minyak nabati lainnya, yaitu minyak biji bunga matahari sebanyak 156.628 ton dari Bulgaria, Rumania, Rusia dan Ukraina, serta minyak kedelai sebanyak 355.840 ton dari Argentina, Brazil, Rusia dan Thailand.
Secara keseluruhan, impor minyak nabati (minyak makan) India selama bulan Februari 2023 mencapai 1.098.475 ton, turun 33,9% dibandingkan bulan Januari 2023 yang mencapai 1.661.750 ton, namun masih mengalami kenaikan 11,7% jika dibandingkan dengan volume impor bulan Februari 2022 yang mencapai 983.608 ton. (YS)