Gemabisnis.com, JAKARTA – Volume penjualan mobil baru merosot drastis 41,8% menjadi 58.911 unit selama bulan April 2023 dari sebelumnya 101.212 unit pada bulan Maret 2023, demikian data yang dikeluarkan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) hari ini, Jumat (12/5).
Penurunan volume penjualan mobil baru tersebut dialami oleh semua merek mobil tidak terkecuali Toyota, Daihatsu, Honda, Mitsubishi, Suzuki dan lain-lain. Anjloknya volume penjualan mobil baru ini terjadi di tengah bulan puasa Ramadhan dan libur panjang perayaan Lebaran.
Walaupun mengalami penurunan dari 29.642 unit di bulan Maret 2023, penjualan mobil merek Toyota + Lexus masih tetap yang tertinggi dan memimpin pasar di bulan April 2023 dengan 21.818 unit, diikuti Daihatsu di posisi kedua dengan 10.778 unit (turun dari 19.884 unit di bulan Maret 2023), Mitsubishi di urutan ketiga dengan 7.469 unit (turun dari 11.099 unit di bulan Maret 2023), Honda di ururtan keempat dengan 4.955 unit (turun drastis dari 16.871 unit di bulan Maret 2023) dan Suzuki di posisi kelima dengan 4.668 unit (turun dari 8.430 unit di bulan Maret 2023).
Selanjutnya di urutan keenam ada Hyundai dengan 2.241 unit (turun dari 3.342 unit di bulan Maret 2023), Isuzu di urutan ketujuh dengan 2.026 unit (turun dari 2.936 unit di bulan Maret 2023), Wuling di urutan kedelapan dengan 1.171 unit (turun dari 3.000 unit di bulan Maret 2023). Di posisi selanjutnya Nissan dengan volume penjualan 160 unit (turun dari 188 unit di bulan Maret 2023), UD Trucks dengan 76 unit dari sebelumnya 189 unit, dan Peugeot dengan 19 unit dari sebelumnya 36 unit. Penjualan merek mobil lainnya di bulan April 2023 mencapai 3.350 unit, turun dari 5.595 unit di bulan Maret 2023.
Secara kumulatif pada periode Januari-April 2023 total volume penjualan mobil baru di pasar domestik mencapai 341.311 unit, turun 1,5% dari 346.410 unit pada periode yang sama tahun 2022. Tren penurunan penjualan mobil baru selama empat bulan pertama tahun 2023 ini bisa saja merupakan sinyal adanya tren penurunan pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2023 ini, setidaknya selama periode tersebut. Namun untuk keseluruhan tahun 2023 masih harus dilihat perkembangan penjualan di bulan-bulan berikutnya. (YS)