PERTAMA, ketidakpastian ekonomi adalah fenomena siklus bisnis yang sangat tidak diharapkan kemunculannya. Tidak dikehendaki karena siklus bisnis sangat membutuhkan kepastian. Banyak faktor yang bisa diharapkan dari adanya kepastian. Di antaranya adalah bahwa : 1) siklus bisnis memerlukan stabilitas politik. 2) membutuhkan stabilitas ekonomi. 3) membutuhkan lingkungan bisnis yang menjamin kepastian hukum dan peraturan perundangan.
KEDUA, tiga faktor tersebut berlaku universal, dan perkembangan perekonomian global, regional, dan nasional sangat memerlukan jaminan dari para pengambil kebijakan ekonomi agar tiga faktor tersebut dapat dipenuhi. Siklus bisnis dan pendapatan nasional terikat dalam pola hubungan yang bersifat koheren. Karena itu, ketidakpastian akan menjadi beban setiap negara, dunia usaha, dan masyarakat pada umumnya jika tidak dapat diatasi
KETIGA, fenomena ketidakpastian ekonomi jelas menjadi high cost karena siklus bisnis harus bisa menyelamatkan diri dari segala macam bentuk gangguan yang menghambat aktivitas bisnis. Sebagian dari risiko bisnis biayanya harus dipikul oleh pelaku bisnis. Risiko bisnis menjadi semacam extra cost yang harus dibayar, antara lain dilakukan dengan membayar biaya lindung nilai. Contoh paling nyata adalah ketika perang antara Rusia – Ukraina tak kunjung usai hingga kini, rantai pasok global mengalami gangguan. Akibatnya jelas, yaitu biaya pengelolaan risiko bisnis secara agregat naik. Biaya produksi naik karena inflasi global . Biaya asuransi dan pengapalan naik. Pun demikian, cost of fund dan cost of money juga ikutan naik. Situasi ini jelas menimbulkan tekanan berat pada bekerjanya hukum pasar yang mengalami distorsi.
KEEMPAT, distorsi akan selalu cenderung menimbulkan kontraksi ekonomi dan bisnis akibat siklus bisnis menghadapi tekanan berat untuk berakselerasi , Yang berarti akan mempengaruhi pembentukan pendapatan nasional pada seluruh mata rantai kegiatan ekonomi yang menurun kinerjanya.
Guna menekan ongkos, entitas bisnis terpaksa harus meminta semacam kompensasi dengan cara meminta keringanan atau pembebasan pajak untuk menekan kerugian sebagai bentuk risiko bisnis yang harus dibayar.
Model semacam hadirnya Lembaga Penjaminan Simpanan ( LPS) di banyak negara menjadi salah satu contoh instrumen lindung nilai bagi para deposan pada sistem perbankan. Pihak bank yang harus mengkompensasi biaya penjaminan dana masyarakat yang dikelola oleh LPS. Dampaknya beban biaya bank akan naik, dan oleh karena itu, beban tersebut akan mempengaruhi dalam penentuan harga kredit dan layanan perbankan yang dijual kepada dunia usaha dan masyarakat.
KELIMA, ketidakpastian ekonomi yang kini dimantrakan sebagai fenomena yang pasti harus dibayar mahal oleh semua negara di dunia. Yang menarik justru ketika fenomena ketidakpastian ekonomi mendunia,yang menghadirkan isu ini adalah lembaga-lembaga internasional para penjaga perdamaian dan penjaga stabilitas perekonomian global seperti PBB, IMF, WTO, serta forum semacam G-20.
Lembaga dan forum hakekatnya adalah penjaga keberlangsungan praktek sistem politik dan ekonomi global. Tapi karena konflik kepentingan dari negara pihak sebagai anggotanya, maka semua keputusan penting yang dibuatnya acapkali tidak dijalankan bahkan dalam sejumlah hal justru dilanggar.
Dari situasi ini dapat disimpulkan bahwa fenomena ketidakpastian ekonomi sesungguhnya terjadi karena persoalan konflik kepentingan antara kekuatan politik dan ekonomi besar di dunia. Jadi, fenomena ketidakpastian ekonomi dunia terjadi akibat konflik di wilayah geopolitik maupun pada wilayah geoekonomi itu sendiri. Kepastian yang diharapkan dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan, stabilitasasi, kesejahteraan dan keadilan menjadi barang mahal.
Siklus bisnis menjadi lebih sering mengalami kontraksi dan menjurus terjadinya resesi ketimbang ekspansi, serta pertumbuhan dan stabilitas ekonomi. Padahal kita tahu bahwa siklus bisnis yang berputar tanpa distorsi dan kontraksi adalah menjadi sumber utama pembentukan pendapatan nasional semua negara dan masyarakat dunia. Hal ini sangat dibutuhkan karena begitu besarnya faktor global liabilities yang harus dibayar oleh mereka.
Bagi sebuah negara, tax ratio yang tinggi adalah penting. Tax ratio yang tinggi hanya bisa dicapai bila siklus bisnis mampu menghasilkan profit yang tinggi dan pendapatan per kapita masyarakat yang rata-rata tinggi. Semua ini hanya bisa dicapai bila faktor ketidakpastian bisa dihapus karena telah menimbulkan ekonomi biaya tinggi.
Sebab itu, dunia sangat membutuhkan zona damai agar perekonomian global dapat terbebas dari jebakan ketidakpastian yang nampaknya cenderung menjadi kepastian itu sendiri. Dan ketidakpastian menimbulkan biaya ekonomi baru untuk menutup berbagai risiko bisnis yang harus dicadangkan dan dibayar.