Gemabisnis.com, JAKARTA – Para pemimpin negara-negara terkaya dunia yang tergabung dalam negara-negara Kelompok 7 atau G7 hari ini (Jumat, 19/5) sepakat untuk meningkatkan penerapan sanksi terhadap Rusia dan menjanjikan dukungan finansial bagi Ukraina seiring dengan rencana kedatangan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy untuk bergabung dalam pertemuan puncak G7 di Hiroshima, Jepang.
Para pemimpin Kelompok Tujuh (G7) juga direncanakan akan membahas ketegangan yang semakin meningkat anatara mereka dengan China selama pertemuan puncak yang akan berlangsung hingga hari Minggu itu. Para pejabat mengatakan Zelenskiy akan hadir langsung menjelang akhir pekan.
Para pemimpin G7 mengatakan dalam pernyataan bersamanya bahwa tindakan yang kini diterapkan terhadap Rusia akan diperluas dan setiap ekspor dari semua negara G7 yang dapat membantu Rusia selama 15 bulan perangnya dengan Ukraina akan dibatasi.
“Termasuk ekspor mesin industri, peralatan, dan teknologi lainnya yang digunakan Rusia untuk membangun kembali mesin perangnya,” kata mereka dalam pernyataan bersama tersebut seperti dikutip kantor berita Reuters. Mereka menambahkan upaya-upaya akan dilanjutkan untuk membatasi pendapatan Rusia dari perdagangan logam dan intan.
Atas bukti bahwa sanksi yang diterapkan selama ini menjadi lemah akibat keberhasilan Rusia dalam menyiasati sanksi tersebut, mereka mengatakan G7 telah menangani negara-negara dimana berbagai barang, jasa atau teknologi negara-negara G7 yang dibatasi masih tetap bisa masuk ke Rusia melalui negara-negara tersebut.
“Kami mencatat dan mendorong komitmen dari negara-negara tersebut untuk memastikan langkah kami tidak disiasati dan bisa mencapai tujuan yang kita inginkan,” kata mereka tanpa menyebutkan nama-nama dari negara dimaksud.
Rincian data perdagangan Jerman menunjukkan bahwa ekspornya ke negara-negara yang berbatasan dengan Rusia telah meningkat tajam yang memicu keprihatinan akan terjadinya kegiatan ekspor kembali barang-barang tersebut dari negara-negara tetangga Rusia tersebut.
Negara-negara demokrasi kaya raya itu menekankan kembali kecaman mereka atas apa yang mereka sebut sebagai agresi Rusia dan menjanjikan dukungan lebih jauh bagi Ukraina dalam bentuk bantuan militer dan keuangan tahun ini dan tahun-tahun mendatang.
Negara-negara anggota G7 (Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Inggris, Prancis, Canada dan Italia) juga direncanakan akan membahas strategi dalam menghadapi konflik Ukraina yang hingga kini tidak memperlihatkan tanda-tanda untuk mereda.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida yang mewakili Hiroshima di dalam majelis rendah Jepang mengatakan dia memilih kota tersebut untuk pertemuan puncak G7 untuk memfokuskan perhatian pada pengendalian senjata.
Hiroshima dan satu kota Jepang lainnya, yaitu Nagasaki dihancurkan oleh serangan nuklir Amerika Serikat 78 tahun yang lalu yang mengakhiri Perang Dunia Kedua.
Zelenskiy akan menghadiri pertemuan puncak G7 pada hari Minggu, kata dua orang pejabat yang terlibat dalam pertemuan puncak G7, namun kedua pejabat tersebut menolak disebutkan namanya mengingat sensitifnya isu tersebut.
Oleksiy Danilov, sekretaris Keamanan Nasional dan Dewan Pertahanan Ukraina mengatakan kepada jaringan televisi pemerintah bahwa kehadiran Zelenskiy sangatlah penting untuk mempertahankan kepentingan negaranya.
Muncul sebagai bangsa-bangsa terkaya di dunia setelah Perang Dunia Kedua, negara-negara anggota G7 kini semakin mendapatkan tantangan dari China yang semakin kuat dan penting serta Rusia yang sulit ditebak.
Para pemimpin G7 diperkirakan akan mengeluarkan pernyataan yang diantaranya memuat seksi khusus tentang China, mengumpulkan daftar permasalahan termasuk koersi ekonomi dan prilaku lainnya, kata seorang pejabat AS.
Para pemimpin G7 itu memfokuskan perhatiannya untuk memperingatkan negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu terhadap apa yang mereka sebut sebagai ancaman terhadap rantai pasok dunia dan ketahanan ekonomi tanpa mengasingkan mitra dagang yang kuat dan penting. (YS)












