Gemabisnis.com, JAKARTA – Volume impor minyak kelapa sawit India dari Indonesia kembali mengalami kenaikan di bulan November 2022 menjadi 693.649 ton yang terdiri dari 172.348 ton Refined Bleached and Deodorized (RBD) Palm Olein, 519.301 ton Crude Palm Oil (CPO) dan 2.000 ton Crude Palm Kernel Oil (CPKO).
Demikian data volume impor minyak kelapa sawit India yang dikeluarkan the Solvent Extractors’ Association of India hari ini melalui website resminya. Volume impor tersebut 15,1% lebih tinggi dari volume impor pada bulan Oktober 2022 yang mencapai 602.433 ton, terdiri dari 93.450 ton RBD Palm Olein dan 508.983 ton CPO. India tidak mengimpor CPKO dari Indonesia pada bulan Oktober 2022.
Indonesia menjadi pemasok minyak kelapa sawit terbesar ke Indonesia selama bulan November 2022, diikuti Malaysia dengan volume 318.825 ton yang terdiri dari 29.900 ton RBD Palm Olein, 283.425 ton CPO dan 5.500 ton CPKO. Selain dari Indonesia dan Malaysia, pada bulan November 2022 India juga mengimpor CPO dari Thailand sebanyak 87.383 ton dan dari Papua New Guinea sebanyak 41.071 ton.
Secara keseluruhan selama bulan November 2022 India mengimpor 1.141.678 ton minyak kelapa sawit dari berbagai negara di dunia (terutama dari Indonesia dan Malaysia) yang terdiri dari 202.248 ton RBD Palm Olein, 931.180 ton CPO dan 8.250 CPKO.
Selain mengimpor minyak kelapa sawit, untuk memenuhi kebutuhan minyak makan di dalam negerinya, selama bulan November 2022 India juga mengimpor 229.373 ton minyak kedelai mentah dari Argentina dan Brazil serta 157.709 ton minyak biji bunga matahari mentah terutama dari Ukraina, Rusia dan Argentina.
India merupakan salah satu negara pengimpor terbesar minyak nabati di dunia dimana sebagian besar impornya berupa minyak kelapa sawit. Sebagai produsen dan eksportir minyak kelapa sawit terbesar di dunia, Indonesia tentu saja menjadi pilihan utama bagi India sebagai pemasok minyak kelapa sawit. (YS)