• Home
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan
  • Kode Etik
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
Minggu, Juni 8, 2025
GemaBisnis.com - Bersama Membangun Bangsa
  • Home
  • Hot News
  • Bursa Komoditi
  • Energi & Pertambangan
  • Kehutanan & Lingkungan
  • Perkebunan
  • Peternakan
  • Lainnya
    • Perikanan
    • Pangan
    • Hortikultura
    • Manufaktur
    • Opini
    • Umum
    • Ekbis
    • Profil
No Result
View All Result
  • Home
  • Hot News
  • Bursa Komoditi
  • Energi & Pertambangan
  • Kehutanan & Lingkungan
  • Perkebunan
  • Peternakan
  • Lainnya
    • Perikanan
    • Pangan
    • Hortikultura
    • Manufaktur
    • Opini
    • Umum
    • Ekbis
    • Profil
No Result
View All Result
GemaBisnis.com - Bersama Membangun Bangsa
No Result
View All Result

Industri Manufaktur Masih Tumbuh di Tengah Resesi Global

Admin by Admin
Februari 29, 2024
0
Industri Manufaktur Masih Tumbuh di Tengah Resesi Global
0
SHARES
4
VIEWS
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Gemabisnis.com, JAKARTA–Dalam situasi global yang belum stabil,   perekonomian Indonesia masih tetap tumbuh dan tampak terkendali, termasuk sektor industri manufaktur. Rata-rata pertumbuhan PDB industri manufaktur Indonesia mencapai 3,44 % (2014-2022), lebih tinggi dari pertumbuhan dunia maupun OECD (data world bank), dengan kontribusi mencapai 19,9 %. Nilai Manufacturing Value Added Indonesia tahun 2021 yang mencapai US$ 288 miliar (data UNStats), menunjukkan Indonesia merupakan salah satu power house manufaktur dunia.

Ekspor produk Industri nonmigas menyumbang 72,24 %  ekspor Indonesia (tahun 2023). Penyerapan tenaga kerja hingga 19,29 juta orang (naik 23,5 % dibandingkan 2014), dan investasi sektor industri yang mencapai Rp3.031,85 triliun selama satu dekade menunjukkan bahwa industri manufaktur tetap kuat dalam menghadapi resesi global saat ini.

Sementara itu, Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur menunjukkan selama 29  bulan berturut-turut Indonesia mengalami ekspansi. Hal serupa juga ditunjukkan oleh Indeks Kepercayaan Industri sejak dirilis November 2022 hingga Februari 2024 ini.

BacaJuga

Komunikasi Lebih dari Berbicara: Yayasan Pusaka Hadirkan Transformasi Komunikasi untuk Karyawan KAI

Balai Kemenperin Olah Limbah Daun Nanas Jadi Bahan Baku Industri

“Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Februari 2024 mencapai 52,56, meningkat 0,21 poin dibandingkan Januari 2024,” kata Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Febri Hendri Antoni Arif, menyampaikan saat rilis IKI Februari di Jakarta, Kamis (29/02/2024).

Febri menjelaskan, kenaikan IKI pada Februari ini dipengaruhi oleh peningkatan nilai IKI pada 15 subsektor. Selain itu, Pemilu 2024 yang telah berlangsung juga merupakan faktor yang membuat ekspektasi pelaku usaha terhadap perekonomian domestik menjadi lebih optimis. Faktor musiman bulan Ramadan dan Hari Raya Idulfitri mendatang juga mendukung naiknya optimisme para pelaku industri, terutama di subsektor industri makanan dan minuman, pakaian jadi, serta kendaraan bermotor. “Sehingga kami memprediksi IKI pada Maret 2024 akan meningkat dibandingkan Februari 2024,” imbuhnya.

Kondisi umum kegiatan usaha di bulan Februari 2024 lebih baik dibanding bulan Januari 2024. Hal ini dilihat dari persentase responden yang menjawab kondisi usahanya meningkat naik dari 30,1 % menjadi 31,7 %, atau responden yang menjawab meningkat dan stabil naik dari 76,4 % menjadi 76,8 %.

Demikian juga dengan optimisme pelaku usaha 6  bulan ke depan juga sangat baik, naik lagi dari 67,6 % pada Januari 2024 menjadi 71 % di Februari. Level pesimisme juga turun, dari 10,6% di bulan sebelumnya menjadi hanya 7,9 %. Nilai ini menunjukan persepsi terbaik sejak IKI dirilis.

Jumlah subsektor industri yang mengalami ekspansi menjadi 17 subsektor dengan kontribusi terhadap PDB triwulan IV – 2023 sebesar 87,91 %. Nilai IKI terbesar atau ekspansi terbesar masih dialami oleh industri minuman, disusul oleh subsektor industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki, industri makanan, industri barang galian bukan logam, dan industri farmasi, obat kimia dan tradisional.

Apabila dilihat dari variabel pembentuk IKI, peningkatan nilai IKI berasal dari peningkatan variabel persediaan produk (3,48 poin) dan pesanan baru (0,97 poin). Adapun variabel produksi mengalami penurunan hingga pada 50,45 (turun 3,23 poin), meskipun masih pada level ekspansi. Kondisi ini menggambarkan bahwa industri pengolahan nonmigas pada bulan Februari masih menghabiskan hasil produksi periode sebelumnya.

Lebih lanjut, Febri menjelaskan beberapa subsektor yang mengalami penurunan produksi yang signifikan yaitu subsektor industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki; industri minuman; industri pengolahan tembakau; industri karet, barang karet dan plastik; industri makanan; industri barang logam bukan mesin; industri pakaian jadi; industri kendaraan bermotor, trailer; industri farmasi, obat kimia dan tradisional, dan seterusnya. “Penurunan aktivitas produksi ini mengakibatkan penurunan jumlah tenaga kerja industri,” jelas Febri.

Secara umum, faktor dominan yang menyebabkan pelaku usaha menurunkan produksinya adalah penurunan pesanan, tingkat ketersediaan produk, ketersediaan bahan baku/penolong, dan faktor musiman. Krisis di Laut Merah yang telah disebutkan tadi menyebabkan peningkatan biaya logistik dan waktu pengiriman produk beberapa subsektor, seperti pada industri kayu dan barang dari kayu.IK

 

Tags: IKIindustri manufakturKemenperinresesi global
Previous Post

GAPKI: Ekspor Minyak Sawit Indonesia 2024 Akan Semakin Menurun

Next Post

ICP Februari 2024 Naik ke US$80,09/Barel, Imbas Ketegangan Geopolitik di Timur Tengah

Admin

Admin

Related Posts

Ika Sastrosoebtoro sedang mengadakan sharing session dengan Divisi SDM dan Umum Yayasan Pustaka PT KAI (Persero)
Ekbis

Komunikasi Lebih dari Berbicara: Yayasan Pusaka Hadirkan Transformasi Komunikasi untuk Karyawan KAI

by Admin
Juni 4, 2025
0

GEMA BISNIS, Bandung – Yayasan Pusaka PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyelenggarakan sesi berbagi inspiratif bertajuk “Check Your Communication Capability,”...

Read more
Balai Kemenperin Olah Limbah Daun Nanas Jadi Bahan Baku Industri

Balai Kemenperin Olah Limbah Daun Nanas Jadi Bahan Baku Industri

Mei 25, 2025
Oleh-oleh Menperin dari Forum BRICS, RI-Brasil Sepakat Kembangkan Bioenergi hingga Industri Dirgantara

Oleh-oleh Menperin dari Forum BRICS, RI-Brasil Sepakat Kembangkan Bioenergi hingga Industri Dirgantara

Mei 23, 2025
RI Gabung BRICS, Menperin Tegaskan Dampak Positif Bagi Industri Manufaktur

RI Gabung BRICS, Menperin Tegaskan Dampak Positif Bagi Industri Manufaktur

Mei 20, 2025
Wamenperin: Inovasi Industri Jadi Kunci Kopi Indonesia Mendunia

Wamenperin: Inovasi Industri Jadi Kunci Kopi Indonesia Mendunia

Mei 19, 2025
Next Post
Kontrak Kerja Sama WK Akia, Beluga, dan Bengara Ditandatangani

ICP Februari 2024 Naik ke US$80,09/Barel, Imbas Ketegangan Geopolitik di Timur Tengah

BERITA TERBARU

GAPKI Usulkan Pembentukan Pelaksana Harian Komite ISPO

GAPKI Usulkan Pembentukan Pelaksana Harian Komite ISPO

Juni 5, 2025
Pemerintah Dorong Sertifikasi ISPO Hulu-Hilir untuk Keberlanjutan Kelapa Sawit

Pemerintah Dorong Sertifikasi ISPO Hulu-Hilir untuk Keberlanjutan Kelapa Sawit

Juni 5, 2025
Kontrak Kerja Sama WK Akia, Beluga, dan Bengara Ditandatangani

Tanggapan Kementerian ESDM Terkait Kebijakan Diskon Tarif Listrik Periode Juni-Juli 2025

Juni 4, 2025
Perum BULOG Tegaskan Komitmen sebagai Offtaker Petani

Perum BULOG Tegaskan Komitmen sebagai Offtaker Petani

Juni 4, 2025
Ika Sastrosoebtoro sedang mengadakan sharing session dengan Divisi SDM dan Umum Yayasan Pustaka PT KAI (Persero)

Komunikasi Lebih dari Berbicara: Yayasan Pusaka Hadirkan Transformasi Komunikasi untuk Karyawan KAI

Juni 4, 2025
Pejabat MPOB: Stok Minyak Kelapa Sawit Malaysia Bisa Anjlok di Bawah 2 Juta Ton Akhir April

GAPKI: Stok Minyak Sawit Nasional Akhir Maret 2025 Turun 9,5% MoM

Juni 2, 2025
GemaBisnis.com - Bersama Membangun Bangsa

Gemabisnis.com adalah sebuah paltform informasi, investasi dan data yang berfokus pada bidang ekonomi dan bisnis, khususnya pasar komoditi di Indonesia dan global.

Follow Us

Kategori Populer

  • Bursa Komoditi
  • Ekbis
  • Energi & Pertambangan
  • Hortikultura
  • Hot News
  • Kehutanan & Lingkungan Hidup
  • Manufaktur
  • Opini
  • Pangan
  • Perikanan
  • Perkebunan
  • Peternakan
  • Profil
  • Umum
  • Uncategorized
  • Wisata

Berita Terbaru

GAPKI Usulkan Pembentukan Pelaksana Harian Komite ISPO

GAPKI Usulkan Pembentukan Pelaksana Harian Komite ISPO

Juni 5, 2025
Pemerintah Dorong Sertifikasi ISPO Hulu-Hilir untuk Keberlanjutan Kelapa Sawit

Pemerintah Dorong Sertifikasi ISPO Hulu-Hilir untuk Keberlanjutan Kelapa Sawit

Juni 5, 2025
  • Home
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan
  • Kode Etik
  • Disclaimer
  • Privacy Policy

Copyright © 2021 www.gemabisnis.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Hot News
  • Bursa Komoditi
  • Energi & Pertambangan
  • Kehutanan & Lingkungan Hidup
  • Perkebunan
  • Peternakan
  • Perikanan
  • Pangan
  • Hortikultura
  • Manufaktur
  • Opini
  • Umum
  • Ekbis
  • Profil

Copyright © 2021 www.gemabisnis.com