Kemajuan usaha dapat dipicu oleh kejelian melihat pasar dan inovasi produk. Kedua hal itu telah dilakukan Bellasima, produsen tas dari kulit hewan, dan terbukti hasilnya positif.
Melihat ceruk pasar yang masih terbuka lebar, Perusahaan yang awalnya bergerak di bidang industri batik ini memilih untuk terjun ke industri tas, dompet dan asesoris dari kulit hewan, khususnya kulit ular piton.
Perusahaan sebenarnya telah berdiri sejak tahun 2008 dan bergerak di industri batik. Namun dalam perjalanannya, perkembangan industri batik tidak berjalan seperti yang diharapkan.
Akhirnya di tahun 2012, si pemilik dan pengelola perusahaan, mengembangkan usahanya dengan bergerak di industri tas dan dompet serta asesoris dari kulit hewan. Industri ini dipilih karena peluang pasarnya masih cukup besar, baik untuk pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri.
Dalam memproduksi tas, dompet dan asesoris, Bellasima mengandalkan keunggulannya dalam mengolah kulit ular piton menjadi berbagai produk yang dibuatnya.
Produk dari kulit ular piton banyak diminati masyarakat karena coraknya yang eksotik dan kulitnya yang halus.
Untuk memproduksi beragam produk dari kulit ular piton, Bellasima mendapatkan pasokan kulit ular pyton dari pemasok yang ada di Sumatera dan Kalimantan.
Kulit ular tersebut dibeli dalam bentuk mentah. Kemudian kulit ular itu disamak dengan menggunakan bahan-bahan tertentu sehingga menghasilkan kulit ular yang kuat dan memiliki permukaan yang halus dan berwarna cerah.
Bahan-bahan lain yang digunakan adalah lem, benang jahit serta pelapis bagian dalam tas. Sebagian besar bahan-bahan tersebut didapatkan dari dalam negeri.
Hanya sebagian kecil saja bahan baku yang harus didatangkan perusahaan dari luar negeri, yakni pelembut atau glossy karena bahan baku ini sulit untuk ditemukan di pasar dalam negeri.
Karena kualitas produk yang dihasilkan begitu baik, produk Bellasima mampu menembus pasar ineternasional dengan mudah. Dari total produk yang dihasilkan, sekitar 70 % dijual ke pasar internasional. Sedangkan 30 % lainnya diperuntukkan bagi pasar dalam negeri.
Menurut perusahaan, kualitas produknya telah teruji, misalnya saja jahitannya yang kuat karena menggunakan benang khusus. Hingga saat ini belum ada keluhan dari pelanggan mengenai kualitas produknya.
Secara rutin, Bellasima memasok pelanggannya yang berada di Amerika Serikat, Perancis, Singapura dan beberapa negara lainnya dengan berbagai produk yang dipesannya.
Dalam melayani pembeli asingnya, perusahaan bersikap fleksibel. Pembeli boleh saja menggunakan labelnya pada produk Bellasima yang dipesannya.
Kalau di Singapura, pembelinya masih menggunakan label Bellasima. Tapi di beberapa negara lain, ada pembeli yang menggunakan label mereka pada produk yang dikirim.
Karena sebagian besar produknya diekspor, maka harga jual produk Bellasima ditetapkan dengan mata uang dolar AS. Jika nilai tukar dolar melesat, maka harga jualnya di dalam negeri juga mengalami kenaikan.
Dengan jumlah karyawan lebih dari 100 orang, Bellasima optimis kegiatan usahanya akan makin berkembang, terlebih lagi pasar dalam negeri belum begitu digarap dengan maksimal. Padahal, dengan jumlah penduduk yang besar, pasar dalam negeri masih menjanjikan. Nau