Gemabisnis.com,YOGYAKARTA– Bagi sebagian masyarakat Indonesia, minuman rasa sarsaparilla bukanlah minuman asing. Minuman ini pernh menjadi minuman favorit bagi warga di berbagai wilayah, terutama di Yogyakarta dan sekitarnya. Mereka yang lahir pada awal tahun 1980-an mungkin masih sempat akrab dengan minuman soda dalam kemasan botol yang dibuat dari tanaman perdu sarsaparilla (Smilax aristolochiaetolia) ini.
Di era 70 an hingga 80 an, minuman soda dengan rasa sarsaparilla begitu digemari masyarakat. Sayangnya, seiring perjalanan waktu, minuman lokal ini menghilang dari rak minuman di tempat-tempat penjualan minuman dan makanan. Masyarakat lebih suka minuman berkarbonasi impor yang bisa dengan mudah ditemukan mulai dari pertokoan modern di kota-kota besar hingga warung-warung kecil di pelosok desa.
Walaupun telah tergusur oleh minuman berkarbonasi impor, namun cita rasa minuman sarsaparilla lokal tetap lekat dalam memori orang-orang yang pernah meminumnya. Seperti yang dirasakan oleh A. Hendrawan Judianto.
Kegemarannya meminum minuman lokal itu membangkitkan keinginannya untuk menghidupkan kembali cita rasa minuman rasa sarsaparilla lokal di lidah masyarakat.
“Banyak orang tua yang ingin bernostalgia dengan minuman sarsaparilla yang dulu pernah menjadi bagian dari kehidupan mereka,”papar Hendrawan.
Akhirnya, dia dan beberapa rekannya sepakat mendirikan perusahaan bernama Dea & Jes Tirta Segar Beverages di kota Yogyakarta dan pada awal tahun 2008 diproduksilah minuman berkarbonasi dengan merek INDO Saparella. Minuman rasa sarsaparilla itu diproduksi dalam botol kaca 300 ml.
Menurut Hendrawan, yang menjadi Dirut di Dea & Jes Tirta Segar Beverages, pemilihan kemasan botol kaca yang didesain secara khusus dilakukan dengan berbagai pertimbanganagar konsumen dapat menikmati minuman tersebut dengan kesan yang lebih special.
Botol kaca berbentuk unik itu juga bisa dijadikan alat daya tarik dan memberikan ciri khas INDO Saparella dan kenangan bagi konsumennya.
Walaupun pangsa pasar dari produksi INDO Saparella awalnya adalah para pencinta minuman jaman dulu yang ingin bernostalgia dengan kembali mencicipi minuman tersebut, namun tanggapan masyarakat terhadap INDO Saparella di luar dugaan semula.
Para anak muda di Yogyakarta dan sekitarnya memberikan respon yang cukup positif terhadap kehadiran minuman rasa sarsaparilla yang diproduksinya itu..
Penggemar minuman ini pun tidak hanya mencakup warga di kota Yogyakarta saja, tetapi juga sudah menyebar ke sejumlah daerah di Indonesia.
Sejumlah rumah makan di Yogyakarta dan beberapa kota di Jawa Tengah dan Bali telah menjadikan INDO Saparella sebagai menu minuman utama yang disajikan kepada kepada konsumen.
Selain itu, rasa saparilla dalam INDO Saparella juga sudah bisa dinikmati oleh kalangan warga asing di Jakarta dan kota-kota besar lainnya.
“Beberapa pasar swalayan asing di Jakarta, seperti Ranch Market, juga telah menjual produk kami,” kata Hendrawan,
Diterimanya INDO Saparella oleh berbagai lapisan masyarakat tak lepas dari strategi yang diterapkan perusahaan dalam memproduksi dan memasarkan minuman tersebut ke masyarakat.
Dalam memproduksi INDO Sarsaparella, pihak perusahaan memperhatikan betul peta minuman berkarbonasi yang saat ini beredar di pasaran dalam negeri serta selera pasar.
Dengan tangan dingin dari tenaga-tenaga muda yang antara lain berlatar belakang pendidikan ilmu makanan di Teknologi Pertanian Universitas Gajah Mada (UGM), INDO Saparella diluncurkan dengan cita rasa unik yang tidak dimiliki oleh minuman lainnya. Dengan komposisi tertentu, minuman ini cocok untuk berbagai kelompok umur konsuen, baik kalangan tua maupun muda. Selain cita rasa yang beda dengan minuman lainnya, bentuk botol yang unik juga menjadi bagian dari upaya menarik minat konsumen.
Bahan baku yang semuanya bisa diperoleh dengan mudah di dalam negeri serta kemampuan mesin produksi yang dirancang sendiri oleh tenaga-tenaga lokal dengan kapasitas produksi 10.000 botol/hari, membuat produksi INDO Saparella tidak mengalami hambatan dalam memenuhi kebutuhan konsumen.
Bahkan, untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat, perusahaan mendirikan pabrik baru yang juga berlokasi di Yogyakarta.(Ikh)