Gemabisnis.com, JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia bekerjasama dengan Pasar Indonesia AG membuka Indonesia Trading House (IHT) di toko Pasar Indonesia yang berlokasi di Aargau, Swiss, kemarin (25/1) sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pasokan berbagai produk Indonesia di pasar Swiss.
Peresmian pembukaan ITH tersebut dilakukan oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Swiss dan Liechtenstein, Muliaman Hadad bersama Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. Turut hadir dalam acara peresmian tersebut antara lain Atase Perdagangan RI di Jenewa Danang Prasta, serta Yukki Nugrahawan Hanafi, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Organisasi, Hukum dan Komunikasi yang mewakili KADIN Indonesia, serta pemilik Pasar Indonesia AG, Catharina Oehler, yang merupakan diaspora Indonesia dan memiliki usaha di Swiss sejak tahun 1999. Sementara itu, dari pihak KADIN Indonesia hadir pula ketua Komite Bilateral Swiss KADIN Indonesia, Francis Wanandi dan Ronald Bonia dari KADINDA Papua.
“ITH Swiss diharapkan dapat menjadi pintu masuknya produk-produk Indonesia, baik produk makanan dan non-makanan, ke pasar Swiss dan pasar Eropa. Indonesia harus memanfaatkan Swiss sebagai hub untuk berbagai produk Indonesia ke pasar Eropa, serta sebagai implementasi dari perjanjian Indonesia-EFTA CEPA,” kata Dubes Muliaman seperti dikutip siaran pers yang dikeluarkan KADIN Indonesia hari ini (26/1).
Sementara itu, Yukki mengatakan bahwa ITH Swiss ini merupakan kerja sama KADIN Indonesia dengan diaspora yang pertama di Eropa dan akan direplikasi ke berbagai negara.
“Peresmian ITH Swiss merupakan bukti keberhasilan dari kolaborasi KADIN Indonesia dengan mitra di Swiss (Pasar Indonesia AG). Kami mengapresiasi dukungan dari KBRI Bern dan Kementerian Perdagangan RI. Pada prinsipnya, kami akan terus mendukung peningkatan perdagangan Indonesia untuk menembus pasar Eropa”, ujar Yukki.
“Kami juga memahami perhatian utama para diaspora Indonesia akan tingginya biaya logistik, semoga kita bisa cari solusi bersama terkait isu logistik dimaksud,” lanjut Yukki. Dalam peresmian ITH Swiss, Menteri Teten memberikan apresiasi tinggi atas upaya pendirian ITH di Swiss, terutama untuk peluang masuknya produk-produk UMKM Indonesia ke pasar global, khususnya Eropa.
Menurut data KADIN Indonesia, per semester I 2022, ekspor Indonesia ke Swiss naik lebih dari 60% menjadi US$1,60 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Selain itu, total perdagangan Indonesia dan Swiss meningkat 55,1% menjadi US$1,80 miliar dibandingkan dengan semester I 2021. Tren positif ini perlu dipertahankan, terutama di saat banyaknya ketidakpastian perekonomian global, serta kenaikan inflasi di berbagai negara. Salah satu cara untuk menjaga tren positif ini diantaranya adalah dengan meningkatkan pasokan perdagangan produk Indonesia ke Swiss.
Peresmian pendirian ITH Swiss juga merupakan tindak lanjut dari penandatanganan pendirian Indonesia Trading House atau ITH oleh Ketua Umum KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid di sela perhelatan WEF bertempat di Indonesia Pavilion pada 24 Mei 2022.
“Saya kira sekarang dengan dukungan teknologi akan cukup mudah membantu penjualan produk-produk Indonesia lewat jaringan diaspora, asal ada partner yang menyediakan warehousenya,” ujar Menteri Teten saat memberi sambutan dalam peresmian ITH Swiss.
Menteri Teten juga memberikan perhatian terhadap pemanfaatan market platform atau marketplace untuk pemasaran produk-produk UMKM Indonesia serta keterhubungannya dengan jejaring ITH, diaspora Indonesia, dan para pelaku pasar di LN.
“Saya sampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Ibu Catherina dan juga dukungan Pak Dubes yang luar biasa dan KADIN Indonesia. Mudah-mudahan ini bisa direplikasi di berbagai tempat karena sekarang ini produk UMKM juga sudah berkualitas untuk dapat memenuhi standar internasional,” pungkas Menteri Teten. (YS)