Hingar bingar kondisi negara ini menjadikan kita hampir lupa, bahwa banyak kekayaan intelektual kita yang sebenarnya menjadi aset bangsa. Hal tersebut patut diamini, karena sekaligus juga menandakan berkembangnya ide, gagasan dan kreativitas si pemilik software, sehingga patut dibanggakan oleh negara kita.
PERTAMA, merah, putih, biru dan sebagainya bisa kita ubah menjadi warna lain karena ada keterlibatan kekayaan intelektual yang ada pada kita. Singkong bisa kita ubah menjadi keripik singkong atau menjadi tiwul karena kekuatan peran kekayaan intelektual. Bersyukurlah kepada Tuhan yang Maha Pencipta bahwa Beliau membekali hidup kita dengan kekayaan intelektual secara gratis.
KEDUA, menjadi naif dan sangat sombong ketika ada manusia yang salah pikir bahwa kekayaan intelektual menjadi properti pribadi yang final mengikat menjadi miliknya. Dan jika orang lain akan menggunakannya harus minta ijin kepadanya dan harus membayar royalty. Jika tidak, maka bisa dituntut di pengadilan sebagai pelanggaran hukum. Wow wow memang luar biasa manusia ini mendapat hibah gratis terus dipakai orang lain suruh bayar yang menggunakan tanpa ijin. Tuhan saja hanya menitipkan dengan satu pesan moral, yaitu gunakan akal pikiranmu untuk mengubah nasibmu. Terus ditambahkan lagi satu aset milik Tuhan, yaitu kekayaan alam. Dengan dua modal utama tersebut Tuhan hanya berpesan bahwa gunakan keduanya untuk sebesar besarnya kemakmuran seluruh rakyat,bukan untuk kepentingan pribadi.
KETIGA, supaya bisa melaksanakan amanat tersebut, maka kita diminta untuk belajar terus menerus selama hayat masih dikandung badan atau belajar never ending agar kualitas kekayaan intelektual yang kita miliki semakin bertambah baik untuk mengubah nasib kehidupan kita. Semua memiliki kesempatan yang sama untuk melakukan pembelajaran tiada henti. Kemampuan kreatif dan inovatif ada pada setiap pemilik kekayaan intelektual. Kita difasilitasi oleh Tuhan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan dan kebajikan agar bisa mengubah nasib kehidupan kita di muka bumi. Pastinya kehidupan yang berkah dan memberi manfaat bagi sesama.
KEEMPAT, ketika ledakan kreatifitas dan inovasi tumbuh spektakuler di berbagai belahan dunia, maka ledakan ini menjadi landasan pacu bagi mereka untuk mengubah kehidupan menjadi lebih baik. Menjadi lebih baik karena mereka hadir sebagai bagian dari solusi yang dari waktu ke waktu selalu memberikan kontribusi terhadap penyelesaian masalah kehidupan. Mereka adalah bukan inventor, tapi kreator dan innovator yang barak apinya tidak pernah padam untuk memberikan energi positif bagi perbaikan kehidupan dan lingkungannya
KELIMA, dunia membutuhkan para kreator dan innovator sebagai partner bisnis global yang makin membutuhkan kompetensi mereka.Dunia yang makin terhubung secara digital maupun fisikal secara natural membutuhkan mekanisme kerja yang selama kita kenal dengan istilah international division of labour. Fenomena ini yang akan ber kontribusi untuk memperkuat struktur ekonomi suatu negara, dan perannya dalam global value chain. Komunitas science, technology
, enginerring, art, and mathematic yang berkembang subur di berbagai belahan dunia adalah yang memilki kesempatan pertama masuk dalam jaringan global value chain. Mereka ini adalah para pemilik kekayaan intelektual yang diburu oleh korporasi global sebagai mitra. Pendidikan dengan sistem prodinya adalah kawah candradimukanya. Progam merdeka kampus menjadi bagian dari pengembangan kekayaan intelektual di negeri ini, yang mahasiswanya dicetak tidak untuk menjadi ilmuwan atau inventor, tapi lebih dipersiapkan menjadi kreator dan inovator.
KEENAM, mereka bukan pemburu royalty atau hadiah NOBEL karena mereka memang bukan inventor dan bukan pula ilmuwan. Tapi mereka para problem solver yang dari bangun tidur hingga tertidur di depan komputer canggihnya hanya berpikir pada karya- karya kreasi dan inovasi yang terbaik. Karya mereka bukan untuk dibingkai dalam album atau pigura. Tapi mereka lebih berupaya agar karya yang dihasilkan selalu mengandung unsur unique value dan fungsional memenuhi kebutuhan konsumen dimanapun berada. Pemerintah dan lembaga – lembaga keuangan harus melayani kebutuhan mereka untuk membangun model bisnis dan portofolio bisnis, dan pada waktunya mampu menjadi market leader atas karya – karya yang dihasilkan. Karena itu, syukurlah nikmat Tuhan yang diberikan pada kita sebuah kekayaan intelektual. Ada banyak dimensi peluang yang dapat diraih. Pilihannya bisa menjadi inventor, ilmuwan, atau bisa menjadi seorang kreator dan innovator. Mereka bisa saling berkolaborasi membangun peradaban maju untuk bangsa dan negaranya. Mereka bersama-sama turun gunung melakukan transformasi sosial, budaya, dan ekonomi. Mereka adalah para pencipta nilai tambah, dan value added adalah inti pembangunan kemakmuran. Kemakmuran adalah soal kemanusiaan, kesejahteraan dan keadilan.