Gemabisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menjalin kerja sama dengan Sehat Sutardja, seorang inovator yang mengembangkan teknologi semikonduktor. Kerja sama ini secara simbolis dilakukan melalui penandatanganan kesepakatan oleh Sekretaris Jenderal Kemenperin, Dody Widodo dengan inventor Sehat Sutardja yang juga merupakan co-founder perusahaan semikonduktor asal Amerika Serikat, Marvell Technology.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Bali, Selasa (15/11) mengatakan pihaknya berupaya mengurangi ketergantungan semikonduktor yang rantai pasoknya semakin sulit dan kebutuhannya makin lama makin tinggi. Karena itu, Indonesia harus menyiapkan pasokan komponen produk semikonduktor seperti diode, transistors, kapasitor dan integrated circuits (IC).
Menurut Menperin, saat ini Sehat aktif di berbagai perusahaan untuk menciptakan teknologi terbaru, salah satunya adalah perusahaan berbasis di Singapura, Zerro Power, yang akan menjalankan kerja sama pengembangan semikonduktor dengan Kemenperin. “Beliau mewakili salah satu perusahaannya, yaitu Zerro Power yang saat ini sedang berinvestasi dalam bidang peralatan rumah tangga berbasis semikonduktor,” jelas Menperin.
Kemenperin berharap kerja sama ini dapat mendorong pengembangan dan peningkatan kapasitas industri semikonduktor di Indonesia sehingga mampu memiliki industri semikonduktor secara mandiri dan terstruktur untuk masa yang akan datang. Salah satu wujud kerja samanya adalah pembangunan Pusat IC Desain (IC Design Center) di Indonesia.
Menperin menginginkan kerja sama ini dapat disusun sedetail mungkin agar menjadi suatu pijakan penting bagi tumbuhnya industri semikonduktor di Indonesia. “Pak Sehat juga merupakan diaspora cemerlang yang memiliki banyak hak paten. Kecemerlangan pemikiran Beliau perlu kita manfaatkan dengan baik,” imbuhnya.
Sementara itu, Sehat menyampaikan bahwa Ia menyambut baik kerja sama tersebut sebagai bentuk kontribusinya dalam pengembangan teknologi di Indonesia dan berpartisipasi dalam pertumbuhan industri di masa depan. Ia menyatakan keinginannya untuk membawa teknologi-teknologi yang diciptakannya kembali ke Indonesia. “Harapannya, di masa depan teknologi-teknologi tersebut dapat diproduksi melalui kerja sama dengan pemerintah dan perusahaan Indonesia,” ujar Sehat.
Dia menambahkan, melalui kerja sama antara pihaknya dengan Kementerian Perindustrian, ada pesan yang ingin disampaikan, terutama bagi masyarakat Indonesia yang saat ini berkarya di negara-negara lain, termasuk Amerika Serikat. “Kita perlu berupaya sebaik-baiknya dan mencoba hal-hal yang menjadi tantangan, terutama bagi generasi muda,” tutupnya. (YS)