Gemabisnis.com, JAKARTA – Realisasi ekspor karet dari Sumatera Utara (Sumut) untuk pengapalan Desember 2022 naik signifikan 30,9% menjadi 26.847 ton month-on-month dibandingkan November 2022. Namun demikian, realisasi ekspor tersebut masih jauh di bawah dari rata-rata normal ekspor bulanan sekitar 38.000-40.000 ton, demikian disampaikan Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia cabang Sumut Edy Irwansyah belum lama ini.
Sementara itu, lanjut Edy, total volume ekspor karet Sumut untuk periode Januari-Desember 2022 mengalami penurunan tajam sebesar 8,26% year-on-year menjadi 350,147 ton dibandingkan periode Januari-Desember 2021.
Menurut Edy, adanya peningkatan ekspor di bulan Desember 2022 dipengaruhi oleh membaiknya pengiriman yang disebabkan delay shipment dan membaiknya permintaan dari negara konsumen utama.
Edy mengatakan negara tujuan ekspor karet Sumut di bulan Desember 2022 sebanyak 28 negara. Adapun lima negara tujuan ekspor utama karet Sumut adalah : 1) Jepang (32,4%), 2) AS (11,4%), 3) Brazil (9,2%), 4) Turki (8.3%), dan 5) Belgia (4,8%).
Edy mengharapkan pengapalan ekspor di bulan Januari 2023 dapat membaik seiring mulai berangsur membaiknya harga dan permintaan. Harga TSR20 di bursa berjangka Singapura (SGX) pada 13 Januari sebebesar US$136,8 sen/kg. Sedangkan kondisi pasokan bahan baku di Sumut akan terganggu akibat berkurangnya produksi yang dipicu oleh fase gugur daun saat ini dialami kebun karet. (YS)