Gemabisnis.com, JAKARTA – Hingga akhir September 2022 kelompok usaha Astra Grup melonjak 56% menjadi Rp 23,33 triliun dibandingkan dengan Rp 14,98 triliun pada periode yang sama tahun 2021, demikian disampaikan Djony Bunarto Tjondro, Presiden Direktur PT Astra International Tbk dalam siaran persnya yang diterima redaksi Gemabisnis.com, Senin (31/10).
Djony mengatakan kinerja Grup Astra sepanjang sembilan bulan pertama 2022 cukup baik, terutama didukung oleh pemulihan ekonomi dan harga komoditas yang lebih tinggi. “Kinerja bisnis pada sisa tahun ini diperkirakan akan tetap baik. Namun, prospek bisnis ke depan dapat menghadapi tantangan yang disebabkan oleh tingkat inflasi yang lebih tinggi, meningkatnya suku bunga dan tekanan ekonomi makro global,” kata Djony.
Menurut Djony, selama periode Januari-September 2022 kelompok usaha Astra berhasil membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 221,35 triliun, naik 32% dibandingkan dengan Rp 167,40 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi kelompok usaha Astra menyumbangkan laba bersih tertinggi selama periode Januari-September 2022 sebesar Rp 9,5 triliun atau sekitar 40,8% dari total perolehan laba bersih grup sebesar Rp 23,33 triliun. Kontribusi laba bersih sebesar itu berasal dari PT United Tractors yang 59,5% sahamnya dikuasai Astra Grup. Selama sembilan bulan pertama 2022 PT United Tractors berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 15,9 triliun.
Penyumbang laba bersih tertinggi kedua bagi grup Astra adalah divisi otomotif dimana laba bersih divisi otomotif Astra naik 23% menjadi Rp 6,79 triliun dalam sembilan bulan pertama 2022. Dengan laba bersih sebesar Rp 6,79 triliun, bisnis otomotif Astra menyumbang 29% terhadap laba bersih total grup Astra yang mencapai Rp 23,33 triliun.
Selama periode tersbeut penjualan mobil Astra naik 20% menjadi 413.000 unit dengan pangsa pasar stabil 55%. Selama periode tersebut Astra telah meluncurkan 27 model mobil baru dan 21 model revamped.
Namun demikian, penjualan sepeda motor Astra (Mellaui PT Astra Honda Motor) turun 8% selama periode Januari-September 2022 menjadi 2,7 juta unit terutama akibat gangguan gangguan sementara pasokan semikonduktor. Selama periode tersebut Astra meluncurkan tiga model sepeda motor baru dan sembilan model revamped.
Bisnis komponen otomotif yang dijalankan oleh PT Astra Otoparts Tbk membukukan laba bersih Rp 832 miliar selama periode Januari-September 2022, naik 86% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, divisi jasa keuangan (melalui PT Federal International Finance dan PT Asuransi Astra Buana) menjadi kontributor laba bersih terbesar ketiga terhadap laba bersih grup Astra dengan menyumbangkan laba bersih sebesar Rp 4,4 triliun.
Selanjutnya, selama periode Januari-September 2022 divisi agribisnis (melalui PT Astra Agro Lestari Tbk) menyumbangkan laba bersih Rp 969 miliar, divisi infrastruktur dan logistik (melalui PT Serasi Autoraya) menyumbangkan laba bersih Rp 386 miliar, divisi teknologi informasi (melalui PT Astra Graphia Tbk) menyumbang Rp 49 miliar dan divisi properti menyumbang Rp 109 miliar terhadap total laba bersig grup Astra. (YS)