Gemabisnis.com, JAKARTA – PT United Tractors Tbk dalam siaran persnya mengumumkan kemarin (31/10) bahwa perusahaan berhasil meraih laba bersih Rp 15,9 triliun pada periode Januari-September 2022, naik 103% dibandingkan dengan Rp 7,8 triliun pada periode yang sama tahun 2021.
Perolehan laba bersih sebesar itu dimungkinkan karena perusahaan berhasil meraih pendapatan bersih sebesar Rp 91,5 triliun rupiah selama periode Januari-September 2022, naik 58% dibandingkan dengan Rp 57,8 triliun pada periode yang sama tahun 2021.
Segmen usaha mesin konstruksi berhasil membukukan peningkatan penjualan alat berat Komatsu sebesar 107% menjadi 4.534 unit pada Januari-September 2022 dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai 2.194 unit. Dengan demikian Komatsu berhasil memimpin pasar dengan pangsa sebesar 28%. Penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan alat berat juga mengalami kenaikan 35% menjadi Rp 7,5 triliun.
Namun demikian, penjualan UD Trucks turun menjadi 331 unit dari sebelumnya 340 unit, sementara penjualan Scania turun menjadi 152 unit dari sebelumnya 471 unit. Penurunan penjualan tersebut disebabkan oleh adanya kendala pasokan produk.
Secara total pendapatan bersih dari segmen usaha mesin konstruksi selama Januari-September 2022 meningkat 74% menjadi Rp 27,4 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2021.
Segmen usaha kontraktor pertambangan yang dioperasikan oleh PT Pamapersada Nusantara berhasil membukukan pendapatan bersih Rp 33,3 triliun pada Januari-September 2022, naik 37% dari Rp 24,2 triliun pada periode yang sama tahun 2021.
Sementara itu, segmen usaha pertambangan batubara yang dioperasikan oleh PT Tuah Turangga Agung berhasil membukukan total penjualan batubara 7,8 juta ton pada sembilan bulan pertama tahun 2022, naik tipis dibandingkan 7,7 juta ton pada periode yang sama tahun lalu. Namun demikian pendapatan segemen usaha batubara mengalami kenaikan 138% pada periode Januari-September 2022 dibandingkan Rp 24,4 triliun pada periode yang sama tahun 2021 akibat kenaikan harga rata-rata batubara.
Segmen usaha pertambangan emas yang dijalankan PT Agincourt Resources yang mengoperasikan tambang emas Martabe di Sumatera Utara membukukan penjualan setara emas 216.000 ons selama sembilan bulan pertama 2022, turun 16% dibandingkan dengan 258.000 ons pada periode yang sama tahun lalu. Dengan demikian pendapatan bersih usaha pertambangan turun 11% menjadi Rp 5,8 triliun dari Rp 6,5 triliun.
Segmen usaha industri konstruksi yang dijalankan PT Acset Indonusa sampai dengan akhir September 2022 membukukan rugi bersih Rp 227 miliar, turun dibandingkan Rp 386 miliar pada periode yang sama tahun 2021. (YS)