Gemabisnis.com, JAKARTA – Apakah anda tahu Masjid Kobe yang juga dikenal sebagai Masjid Muslim Kobe, yang didirikan bulan Oktober 1935 di Kobe, ternyata merupakan masjid pertama yang berdiri di Jepang. Pembangunannya dibiayai oleh sumbangan yang dikumpulkan Komite Islam Kobe sejak tahun 1928.
Kendati sempat ditutup oleh Angkatan Laut Kekaisaran Jepang pada tahun 1943, masjid ini sudah aktif dipergunakan kembali sebagai masjid. Karena memiliki ruang bawah tanah dan struktur bangunan yang kuat, masjid ini selamat dari bencana gempa bumi besar Hanshin pada tahun 1995.
Masjid yang terletak di distrik Kitano di Kobe, dibangun dalam gaya Turki tradisional oleh arsitek Ceko Jan Josef Švagr (1885-1969), seorang arsitek yang juga membangun sejumlah bangunan peribadatan Barat di seluruh Jepang.
Keindahan Mesjid Kobe yang berlantai 3 ini mengilhami Akhmad Basori, seorang mentor bisnis nasional dan founder Pengusaha Pencinta Qur’an, salah satu komunitas penjualan produk suplemen British Propolis (BP) di Indonesia, untuk menjaga ketangguhan menjalankan bisnis penjualan BP grup.
Pelopor Kuliah Sebulan Jadi Pengusaha (SJP)
Sejak awal menjadi murid dari pengusaha nasional Ippho Santosa sebagai pemegang merek lisensi BP, Basori yang dikenal sebagai Mr. Joss, mendorong lahirnya para wirausaha di dalam negeri dengan memelopori program kuliah “Sebulan Jadi Pengusaha,” yang kini sudah mencapai angkatan ke-6. Menghadirkan sejumlah mentor nasional mulai dari Sandiaga Uno, pengusaha ayam goreng Mas Mono, penceramah kawakan Mama Dedeh, sampai pendakwah nasional Habib Nabiel Al Musawa dan juri Hafiz Indonesia Amir Faishol Fath.
Hingga kini, program gratis yang dilakukan sampai 8 sesi di setiap akhir pekan ini, diklaim diikuti oleh puluhan ribu calon pengusaha atau pebisnis handal. Harapannya ke depan, Indonesia akan memiliki banyak pebisnis tangguh yang tidak lekang ditempa oleh berbagai kondisi dan keadaan, baik kondisi yang mendukung (kondusif) maupun kondisi sulit yang harus dilakui, agar usahanya mampu bertahan dan lolos di setiap tahapan.
Saat mengunjungi Masjid Kobe hari ini, Senin (15/9), Mr. Joss bersama sejumlah anggota tim dan juga Ippho Santosa, milyarder serta penulis buku 7 Keajaiban Rezeki, menyaksikan bagaimana ketangguhan masjid yang masih kokoh berdiri, kendati pernah terguncang gempa dahsyat tahun 1995 dan sebelumnya juga pernah mengalami kerusakan parah akibat Perang Dunia II tahun 1945.
“Belajar dari ketangguhan Masjid Kobe sebagai tempat ibadah yang nyaman dengan berhias karpet yang menjadikan khusyuk untuk sujud dan beribadah di dalamnya , maka di komunitas PPQ, kita juga perlu menjaga dan memastikan tiga aset kita terjaga dengan baik, agar menjadi pebisnis yang handal.
Pertama adalah aset iman kita. Di komunitas PPQ, ada sejumlah tantangan (challenge) yang sebaiknya diikuti mulai dari tantangan Riyadhoh 2T yakni Tahajud dan Tilawah, serta rutin menjalankan TDST kependekan dari Tahajud, Dhuha, Sedekah, dan Tilawah. Aktivitas Riyadhoh ini penting diikuti dan diyakini, karena tantangan ini bertujuan melatih kedisiplinan diri kita. Dengan rutin melakukan tantangan tersebut, maka nantinya tidak akan terasa berat lagi, kendati semuanya bertujuan mendekatkan diri kita kepada Sang Pencipta. Jika kita sudah dekat kepadaNya, maka dengan ridhanya, keinginan kita lebih mudah diwujudkan.
Kedua adalah aset ilmu. Hampir setiap hari komunitas PPQ selalu aktif menggalang ilmu, yang ditujukan buat para pengusaha baru, para agen dan pemimpin (leader), sampai para pemimpin grup besar (the great leader), dan juga tingkatan super leader, termasuk para agen besar, distributor, dan super entrepreneur.
Secara rutin Ippho juga selalu mengadakan program 3CM di setiap Kamis dinihari, sampai berbagai bentuk seminar, sharing ilmu dan produk yang digelar secara berkelompok baik diselenggarakan secara daring maupun luring. Basori meminta anggota komunitasnya, dengan penuh kesadaran mengikuti berbagai sesi pendampingan ini.
Yang ketiga dan paling penting adalah aset bisnis kita, karena sebagai pengusaha, rejeki dan motivasi perlu berjalan beriringan, agar para mitra bisnis percaya terhadap kredibilitas kita sebagai pebisnis produk BP grup. Menjaga tersedianya stok dan mengelola stok secara berkala, akan menentukan juga bagaimana pandangan para calon mitra dan konsumen terhadap bisnis yang kita tekuni. Artinya ada kesempatan untuk menambah stok setiap saat, apalagi jika pihak manajemen pengelola, tengah mengadakan berbagai program promosi seperti program “buy one get one” yang saat ini berlangsung,” jelas Basori. [NM]